Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Diminta Gelontorkan BLT untuk Buruh, Tani dan Nelayan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Mukhamad Misbakhun anggota Komisi XI DPR. Foto: dok/Faiz suarasurabaya.net

Joko Widodo (Jokowi) Presiden segera mengambil kebijakan afirmatif untuk melindungi perekonomian rakyat kecil di tengah perlambatan ekonomi akibat wabah COVID-19.

Mukhamad Misbakhun anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar meminta, Presiden segera mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi para petani, buruh sektor perkebunan dan nelayan.

“Buruh tani, nelayan, buruh di sektor perkebunan diberikan uang makan oleh negara Rp 125.000 per pekan atau Rp 500.000 sebulan selama tiga atau empat bulan ke depan,” kata Misbakhun melalui layanan pesan, Sabtu (21/3/2020).

Dia menambahkan, saat ini masyarakat di akar rumput memerlukan perlakuan khusus.

“Buruh tani, perkebunan, dan nelayan adalah salah satu yang paling rentan terkena dampak ekonomi akibat karantina sosial yang kita lakukan sekarang,” jelasnya.

Dia juga meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan khusus dalam pengalokasian Dana Desa. Menurut Misbakhun, sebaiknya penggunaan Dana Desa yang ditransfer dilonggarkan sampai 70-80 persen untuk jaring pengaman sosial yang memperkuat gotong royong sosial di perdesaan.

Dalam pandangan Misbakhun, Dana Desa bisa dialihkan untuk program pembelian produk pangan hasil panen produk pertanian desa yang belum bisa dipasarkan. Hasil pembelian hasil panen pertanian desa tersebut digunakan sebagai safety food atau semacam bank pangan desa.

“Inilah nanti yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat miskin di desa. Langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi masyarakat di desa yang merupakan lapisan paling besar dari struktur rakyat Indonesia,” ujar dia.

Misbakhun juga punya saran soal penggunaan Dana Kelurahan. Politikus asal Pasuruan, Jawa Timur itu menambahkan, sebaiknya penggunaan Dana Kelurahan juga dilonggarkan antara 70 persen sampai 80 persen untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat perkotaan.

Ide yang ditawarkan Misbakhun adalah membentuk bank pangan. Dengan semangat gotong royong, katanya, bank pangan bisa menjadi jaring pengaman bagi masyarakat di perdesaan maupun perkotaan yang menghadapi persoalan ekonomi akibat persebaran COVID-19.

“Bank pangan yang dibentuk bisa berupa supply kebutuhan bahan pangan pokok mendasar mentah atau berbentuk dapur umum untuk dibagikan ke rumah-rumah sebagai daily supply food. Ini paralel dengan anjuran social distancing,” tegasnya.

Kata dia, pembentukan bank pangan juga untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk pemilik warteg, warung kopi ataupun usaha kecil lainnya di bidang pangan.

“Bikin bank makanan yang membeli dari warteg atau warung-warung kecil. Dananya bisa dari Dana Desa atau Dana Kelurahan,” pungkasnya. (faz/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs