Pembagian sembako di kantor Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Surabaya, Jalan A Yani, Wonokromo, Surabaya, Jumat (1/5/2020) hari ini berjalan tertib dan lancar karena menggunakan pola penukaran kupon.
Tak ada kericuhan. Terlebih saat penukaran kupon dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (Covid-19). Mulai pemakaian masker, hingga penerapan physical distancing.
“Lancar jaya, alhamdulillah. Total yang dibagikan 360 bungkus. Hari ini 200 beras dibagikan, kalau yang kemarin 160. Per orang mendapat satu bungkus beras seberat 5 kilogram,” kata Lilik Fadilah Ketua PC Muslimat NU Surabaya.
“Semua berjalan tertib, pembagian menggunakan kupon yang dibagikan kemarin sore, dan menerapkan physical distancing,” sambungnya.
Menurut Lilik, para penerima sembako tidak sampai masuk ke halaman kantor Muslimat NU Surabaya. Tapi menukarkan kupon dari lubang pagar yang terkunci.
Secara tertib, satu persatu mereka menukarkan kupon dengan sembako. Begitu ada yang mencoba menyerobot, panitia langsung mengingatkan agar antre dan tetap menjaga jarak.
Lilik juga membantah kalau sehari sebelumnya, Kamis (30/4/2020), terjadi kericuhan karena memang tidak ada pembagian, saat penyerahan bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) bagi terdampak Covid-19 yang disalurkan lewat Muslimat NU Jatim.
“Lho, itu acara penyerahan bantuan, bukan pembagian sembako. Kita juga tidak mengundang mereka. Tapi mungkin karena ada acara dan kelihatan sembakonya, mereka datang,” katanya.
Lagi pula, tandas Lilik, bantuan untuk terdampak Covid-19 tersebut disalurkan PMTS lewat PW Muslimat NU Jatim, bukan PC Muslimat NU Surabaya.
“Kalau Muslimat NU Surabaya, alhamdulillah sudah membagikan 5.725 kepada warga miskin, sekitar 31 ton beras yang kita berikan kepada PAC-PAC. Muslimat NU ada rezeki dibagi ke orang-orang yang kurang mampu,” tuturnya.
Hal sama ditegaskan Mariyam Baharuddin Sekretaris PW Muslimat NU Jatim. Menurutnya, pihaknya hanya menerima bantuan dari PMTS dan tidak ada acara pembagian sembako.
“Tapi mungkin karena tempatnya (kantor Muslimat NU Surabaya) di pinggir jalan besar, membuat orang lewat datang mendekat dikira ada pembagian,” katanya.
Tapi agar tidak mengecewakan, lanjut Mariyam, akhirnya panitia memberikan sembako tersebut meski sebenarnya bukan untuk mereka.
“Tapi barang yang tersedia saat itu kan tidak banyak, akhirnya dibagikan kupon untuk ditukar hari ini. Tapi sama sekali tidak ada ricuh, tidak ada yang tersakiti,” ujarnya.
“Kalau bergerombol untuk mendapatkan sembako, iya. Tapi langsung kita antisipasi dengan kupon untuk ditukarkan hari ini, dan alhamdulillah semua berjalan. Pembagian juga sesuai standar protokol Covid-19,” imbuh Maryam. (bid)