Lebih dari 662.700 orang terinfeksi corona di seluruh dunia dan 30.751 meninggal, menurut hitungan Reuters yang dilansir Antara.
Sekitar sepertiga kematian terjadi di Italia. Sementara korban tewas melewati 10.000 jiwa pada Sabtu (28/3/2020), angka yang membuat perpanjangan karantina wilayah nasional hampir pasti dilakukan.
Kasus terkonfirmasi di Italia mencapai 92.472, angka kasus terbesar sedunia di belakang AS.
Vatikan, negara kota seluas 182 hektar yang dikelilingi Roma, mencatat enam kasus terkonfirmasi. Matteo Bruni juru bicara mengatakan serangkain tes dilakukan setelah seorang pendeta yang berdomisili di tempat tinggal kepausan terbukti positif.
Bruni mengatakan Paus dan pembantu-pembantu terdekatnya tak terinfeksi.
Dampak sosial pandemi itu melahirkan perbandingan dengan masa-masa pedih seperti Perang Dunia II, krisis keuangan pada 2008 dan wabah flu Spanyol 1918 yang menewaskan sekitar 50 juta jiwa seluruh dunia.
PBB telah berupaya memediasi untuk mengakhiri konflik di negara-negara termasuk Suriah, Yaman dan Libya, seraya juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga sipil.
Guterres memperingatkan bahwa sistem kesehatan di negara-negara yang dilanda perang telah lumpuh dan sejumlah kecil tenaga kesehatan yang tersisa sering jadi sasaran dalam perang.
Dalam khobah Minggu itu, Fransiskus juga mengajak para penguasa untuk peka terhadap masalah khusus virus corona yang terjadi di penjara-penjara seluruh dunia, yang banyak di antaranya kelebihan penghuni.
Para tahanan membuat kerusuhan di sejumlah negara, termasuk Italia, yang sedikitnya enam tahanan tewas awal bulan ini, juga di Thailand pada Minggu.
Beberapa negara seperti Jerman, Sudan dan Iran, melepas tahanan untuk mengurangi beban pada sistem penjara mereka.(ant/tin)