Achmad Yurianto Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona mengatakan kalau rentang usia 30 sampai 59 tahun merupakan pasien terbanyak Covid-19 yang meninggal, disusul usia 60 sampai 79 tahun.
Achmad menjelaskan, sampai dengan hari ini, jumlah total pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 773.
“Kalau kita perhatikan distribusi umurnya, pada rentang usia nol sampai empat tahun dua orang, rentang usia lima sampai 14 tahun tiga orang, pada Rentang usia 15 sampai 29 tahun ada 19 orang. Yang terbanyak adalah pada rentang usia 30 sampai 59 tahun sebanyak 351 orang, kemudian rentang usia 60 sampai 79 tahun sebanyak 302 orang, dan rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang,” ujar Achmad dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2020).
Menurut Achmad, sejauh ini sudah ada 48 laboratorium yang sekarang aktif bekerja. Terdiri dari laboratorium yang ada di perguruan tinggi, di Kementerian Kesehatan, di laboratorium kesehatan daerah maupun balai veteriner dan beberapa lagi di rumah sakit.
Kata dia, spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 79.618. Dari 62.544 orang, kasus positif totalnya 9.511 orang, sementara yang sudah sembuh adalah 1.254 orang, dan meninggal 773 orang.
“Kasus ODP yang kita pantau dan sebagian besar telah selesai dipantau sebanyak 213.644 dengan kasus PDP yang sekarang ini sedang dalam proses untuk pemeriksaan laboratorium PCR sebanyak 20.428 orang,” jelasnya.
Achmad mengatakan, kabupaten kota terdampak adalah 297 di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Dia bersyukur bahwa pasien sembuh sudah cukup banyak dimana DKI Jakarta sudah mencapai 363 orang, Jawa Timur 144 orang, Sulawesi Selatan 108 orang, Jawa Barat 103 orang, Jawa Tengah 89 orang, sehingga total keseluruhannya adalah 1.254.
Menurut Achmad, Pemerintah masih menerapkan verifikasi kembali untuk data usia pada 69 orang yang datanya masih akan diverifikasi ke rumah sakit yang mengirim.
“Saudara-saudara mari kita berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19 dengan memutuskan penularan Covid-19. Oleh karena itu cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir, pakai masker, hindari kerumunan, jaga jarak aman dan tetap produktif di rumah, serta tidak melakukan perjalanan kemanapun, tidak mudik,” ujar dia.
“Ini penting karena kita tidak pernah tahu bahwa perjalanan kita akan aman dari kemungkinan penularan Covid-19. Oleh karena itu mari kita lindungi saudara-saudara kita yang di kampung. Jangan sampai kemudian kita malah membawa penyakit,” pungkasnya. (faz/ang/ipg)