dr Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Timur optimis pandemi wabah Covid-19 bisa berakhir. Sebab, jika melihat data Covid-19 di Jawa Timur, trennya memang sedang menurun.
“Tapi jika kita abai, puncak kedua wabah Covid-19 di Jawa Timur bisa terjadi. Jika kita lengah, akan muncul letupan kedua wabah ini,” kata pria yang juga Dirut RS Saiful Anwar Malang ini kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (12/4/2020).
Karena itu, masyarakat harus tetap tetap menghindari kerumunan, memakai masker, menerapkan etika batuk, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menjaga kondisi tubuh dengan makan dan istirahat yang cukup agar imun tubuh tetap baik agar bisa memutus mata rantai Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, penderita penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia meningkat 330 orang sampai Sabtu (11/4/2020). Sehingga jumlah pasien positif terkini menjadi 3.842 orang.
Achmad Yurianto Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, mengatakan bahwa dari total tersebut, 286 pasien dinyatakan sembuh dan 327 orang meninggal dunia.
Data tersebut adalah gambaran yang nyata bahwa penyebaran masih terus terjadi, artinya masih ada kasus positif yang berada di tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan yang belum disiplin untuk jaga jarak dan menggunakan masker.
Sementara, pada Jumat (10/4/2020), Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, kesembuhan pasien di Jatim yang saat itu 24,61 persen (63 pasien) tertinggi di Indonesia. Khofifah menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga medis dan paramedis. Kesembuhan pasien di jatim tidak lepas dari kerja keras dan ikhtiar mereka.
“Kami harap masyarakat tetaplah di rumah, kecuali sangat penting seperti urusan logistik, kesehatan, perekonomian, dan perdagangan. Jangan lupa berjemur, sering mencuci tangan, dan jaga jarak minimal dua meter,” kata Khofifah.(iss)