Jumat, 22 November 2024

Pakuwon Bantah Adanya Klaster Penularan Covid-19 di Pakuwon Mall dan TP

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sutandi Purnomosidi Direktur Marketing Pakuwon Group sekaligus Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Jawa Timur. Foto: Dok/Abidin suarasurabaya.net

Sutandi Purnomosidi Direktur Pakuwon Group membantah adanya klaster penularan Covid-19 di Pakuwon Mall dan Tunjungan Plaza (TP), sebagaimana disebutkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Jatim.

“Di Pakuwon Mall tidak pernah ada kasus Covid-19. Di Tunjungan Plaza juga tidak pernah ada kasus. Sama sekali tidak pernah. Jadi kalau disebut klaster ‘TP’, ya, saya protes,” ujarnya ketika dikonfirmasi suarasurabaya.net melalui telepon, Senin (11/5/2020).

Sutandi mempermasalahkan penyebutan nama klaster yang tertulis di data Gugus Tugas Tracing Jatim Minggu (10/5/2020), seperti dikutip suarasurabaya.net, tentang klaster penularan di Surabaya.

Data Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim itu menyebutkan, Klaster Pakuwon Mall menjadi klaster ke-IV di Surabaya dengan jumlah empat kasus positif Covid-19.

Empat orang terjangkit Covid-19 yang masuk dalam klaster Pakuwon Mall itu teridentifikasi sebagai kasus ke-49, kasus ke-52, kasus ke-150, dan kasus ke-186 di Surabaya yang diumumkan Kemenkes.

Ada satu klaster lagi dengan sembilan kasus positif Covid-19 yang diduga juga berkaitan dengan mal. Yakni klaster ke-V Surabaya yang disebut klaster “TP”. Tunjungan Plaza biasa dikenal dengan akronim itu.

“Itu yang saya permasalahkan. Karena kalau penyebutan Klaster Pakuwon Mall, artinya (kasusnya) terjadi di Pakuwon Mall, begitu kan? Nah, itu yang harus diklarifikasi. Kenapa enggak dibuka sekalian, siapa sih korbannya?”, kata dia.

“Kenapa dibilang di Pakuwon Mall? Karena kalau dibilang di Pakuwon Mall, ya, jelas itu sangat merugikan kami. Begitu juga yang di TP. Wong di TP enggak ada, kok. Ngawur,” tambahnya.

Sejak merebaknya virus SARS CoV-2, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim maupun Gugus Tugas Covid-19 Surabaya memang tidak pernah mengungkap klaster mal di Surabaya ini. Baru kemarin.

Sutandi mengakui, pernah tersiar kabar di media sosial soal kasus Covid-19 yang disebut berkaitan dengan Pakuwon Group. Namun dia enggan berkomentar, karena tidak ada klarifikasi dari pihak terkait.

“Dan itu sudah terjadi lama sekali. Awal-awal dulu. Sekitar Maret. Nah, kenapa data klaster ini baru dibuka sekarang?” Katanya.

Sutandi bilang standar operasional prosedur (SOP) dan protokol kesehatan yang dijalankan di semua mal Pakuwon Group, baik Pakuwon Mall maupun TP, sudah diakui banyak pihak. Termasuk kementerian.

Dia mengklaim SOP dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di mal milik Pakuwon Grup bahkan menjadi acuan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian sebagai rencana membuka kembali mal-mal di Jakarta.

“Kalaupun ada, jangan sampai salah penyebutannya. Jangan sampai penyebutan klaster itu merugikan orang yang disebut sebagai klaster, gitu lho,” tegasnya. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs