Jumat, 22 November 2024

Pakar: Hewan Kurban Tidak Berisiko Menularkan Covid-19

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
sate ayam Daging kurban yang dibagikan DeDurian Park, Kabupaten Jombang, yang diwadahi besek bambu. Foto: Istimewa

Prof. Suwarno Ahli Kedokteran Hewan Unair menyatakan, risiko penularan Covid-19 melalui hewan sangat kecil.

“Hewan tidak beresiko tertular atau menularkan virus corona (Covid-19) dari orang yang terkena Covid-19, tetapi yang berbahaya adalah penularan dari orang yang terkena Covid-19,” ujarnya.

Prof. Suwarno menjelaskan, pada dasarnya, struktur sel hewan tidak cocok dengan reseptor virus corona.

“Sel pada manusia cocok dengan reseptor Covid-19, namun pada hewan berbeda. Sehingga inilah yang menyebabkan Covid-19 tidak dapat menular ke hewan,” kata Dosen FKH UNAIR itu.

Dia menekankan, hewan kurban tidak memungkinkan menjadi perantara penularan Covid-19. Menurutnya, dalam ibadah Iduladha tahun ini, yang perlu diwaspadai lebih pada penularan dari manusia ke manusia. Maka dari itu, pelaksanaan ibadah kurban wajib menerapkan prokotol kesehatan.

“Tidak ada penularan Covid-19 dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Yang ada adalah penularan dari manusia ke manusia. Untuk menghindari ini, kita harus menggunakan APD dan menerapkan protokol kesehatan. Panitia kurban harus benar-benar selektif dalam hal ini,” tegasnya.

Selain itu, Prof. Wiwik Misaco Yuniarti Ketua Departemen Klinik Veteriner FKH UNAIR mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan hewan bisa menjadi sumber infeksi Covid-19 pada manusia.

Meski tidak memiliki resiko menularkan Covid-19, Wiwik berpesan bahwa pelaksanaan ibadah kurban tahun ini, protokol kesehatan wajib ditaati. Terutama bagi penjual, pemotong, dan pemroses hewan kurban serta pendistribusi daging.

“Segala hal mulai dari limbah, proses penyembelihan, pemotongan, hingga pengantaran harus diperlakukan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelaksaannya kali ini harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Wiwik melanjutkan, pada intinya hal-hal yang harus diperhatikan adalah melakukan physical distancing dan personal hygiene. Selain itu, panitia kurban wajib menerapkan higiene dan sanitasi di tempat penjualan maupun di tempat pemotongan hewan kurban, serta melakukan pemeriksaan kesehatan awal, seperti cek suhu kepada setiap panitia.

“Marilah kita bersama-sama menaati semua peraturan yang ada, agar kita dapat melakukan aktivitas Idul Adha dengan tenang, khitmad, dan aman,” pesannya.(bas/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs