Jumat, 22 November 2024

Pada Anak Muda, Virus Corona Bisa Hanya Sebatas Batuk Pilek

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Syahrizal dalam konferensi pers di kantor IAKMI, jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Foto: Faiz suarasurabaya.net

dr. Syahrizal Syarif Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bidang politik dan Kesehatan mengatakan, dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, kalaupun terkena virus Corona, gejala klinisnya tidak akan parah.

“Dengan sistem kekebalan kalaupun kita terkena nantinya gejala klinisnya tidak akan parah,” ujar Syahrizal dalam konferensi pers di kantor IAKMI, jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Perlu diketahui, kata Syahrizal, virus ini misalnya 100 orang yang kena 84% itu gejalanya batuk pilek biasa saja saja. Dari 100 itu ada 16 orang kira-kira yang membutuhkan perawatan yang serius. Dari 16 nanti yang masuk ICU hanya empat orang, dari empat yang masuk ICU itu meninggal dua orang. Syahrizal mengatakan, yang meninggal adalah mereka yang usianya diatas 65 tahun, ada penyakit penyerta, ada sakit jantung, diabetes.

Sehingga, kata Syahrizal, untuk yang muda-muda tenang saja, karena paling hanya batuk dan pilek.

“Kalau anda yang muda-muda begini tenang ajalah, walaupun kena, saya yakin anda akan hanya batuk pilek biasa saja,” jelasnya.

Tapi, menurut dia, virus Corona tidak boleh dianggap remeh, karena ini merupakan penyakit menular.

“Tidak boleh berpandangan bahwa ini sudah. Kalau gitu ya sudah penyakitnya itu kita biarkan saja berkembang. Tidak boleh begitu. Jadi kalau kita biarkan maka tidak heran separuh dari dunia bisa tertular. Kalau kita bayangkan 3,5 Miliar penduduk tertular, berapa jumlah fasilitas kesehatan yang dibutuhkan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Syahrizal menegaskan kalau ini adalah penyakit yang walaupun angka keganasannya hanya 2%, tapi dunia harus menghentikan karena masyaakat berhadapan dengan sebuah penyakit yang satu orang sakit tertular, dikonfirmasi bisa menularkan pada dua atau tiga orang lainnya dengan kecepatan seperti itu.

“Kalau tidak ada penanganan seperti Cina lakukan, kita akan menghadapi problem besar dalam waktu yang singkat,” tegasnya.

Dia menjelaskan, untuk tingkat kesembuhan batuk pilek atau segala macam atau mereka yang dirawat di rumah sakit itu akhirnya angka kesembuhannya tinggi.

“Pada dasarnya ia masuk rumah sakit kita bilang 84% main-main badminton bisalah. Tapi persoalannya adalah mereka harus di isolasi supaya mereka yang sakit tidak menularkan kepada orang lain apalagi menular kepada orang tua yang bisa berdampak terhadap kematian,” ujar Syahrizal.

Syahrizal mengungkapkan, saat ini mungkin ada 20 negara yang sudah tidak ada lagi muncul kasus baru. Negara-negara ini adalah negara yang jika dalam 28 hari tidak muncul satupun kasus, maka dinyatakan negara itu bebas dari wabah.(faz/bas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs