Ombak tinggi hampir 4 meter mengakibatkan nelayan di sejumlah kawasan pantai Kenjeran, Surabaya, Kamis (12/11/2020) sementara tidak melaut.
Para nelayan di Cumpat misalnya, terpaksa menyandarkan perahunya dan memilih beraktivitas bersama keluarga dan kerabat di rumah sambil menunggu sampai ombak pulih normal seperti biasa.
M. Ihsan Ketua Kelompok Nelayan Bintang Sejatera, Kenjeran membenarkan bahwa hampir seluruh nelayan di Kenjeran untuk sementara tidak melaut dan menunggu ombak normal.
“Mulainya tadi malam, laporan dari warga, ombak sampai masuk ke teras rumah. Warga takut. Kalau cuma ombak saja biasa. Tapi kalau sudah dekat dan apalagi masuk rumah. Bahaya ini,” terang Ihsan.
Di kawasan Nambangan, lanjut Ihsan, beberapa keluarga sudah siap-siap mengungsi kalau ombak sudah mulai masuk teras rumah. Menurut mereka sebaiknya mengungsi lebih awal dilakukan daripada nanti ketika ombak semakin tinggi, akan lebih berbahaya.
“Karena ombaknya tidak seperti biasa. Lebih tinggi dari hari biasa. Warga kepikiran perahunya, sekaligus rumahnya. Karena itu, kita memang langsung dibantu BPBD. Supaya warga tidak panik,” ujar Ihsan.
Beberapa perahu nelayan di kawasan Nambangan sempat ada yang rusak dihantam ombak tinggi. Demikian juga dengan jaring ikan ada yang hilang terbawa ombak.
Ombak tinggi yang memang terjadi di Kenjeran, ditegaskan Ihsan selalu berlangsung saat bulan purnama. Tetapi khusus kali ini lebih tinggi dibandingkan pada waktu-waktu sebelumnya.
“Saya sudah imbau warga sementara ini tidak usah melaut dulu. Di rumah saja. Jangan ada yang memaksakan diri melaut. Situasinya memang berbahaya sekarang ini. Ombak, hujan, angin kencang. Bahaya,” pungkas Ihsan. (tok/dfn/ipg)