Kecelakaan tunggal terjadi di traffic light patung kuda, Jalan HR Muhammad, Surabaya, Minggu (8/11/2020), sekitar pukul 23.50 WIB. Mobil Ford Ranger bernopol N 9924 TK menabrak tiang beton milik PLN hingga patah dan ribuan pelanggan PLN terdampak listrik padam.
AKP Muhammad Fakih Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya mengatakan, di dalam mobil tersebut ada 4 orang termasuk pengemudi. Mobil dikemudikan oleh Riandika Sutikno (28) warga Pasuruan dan kecelakaan ini masih dalam penyelidikan.
“Sementara dari pemeriksaan bersangkutan, habis dari Basuki Rahmat dan mobil dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Namun, kami akan dalami sampai kenapa menabrak tiang listrik beton,” kata Fakih saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Senin (9/11/2020).
Fakih menambahkan, kejadian laka tunggal itu masih dalam penyelidikan polisi. Pihaknya juga sudah memanggil pihak-pihak terkait, seperti PLN. Dalam hal ini, PLN dirugikan secara materiil karena ada dua tiang yang terdampak.
“Kalau dari undang-undang kan disebutkan ada kerugian materiilnya. Ini PLN kami mintai keterangan juga. Informasinya ada dua tiang, yang satu retak, dan satunya patah. Sementara untuk pengemudi sudah diperiksa tadi malam dan kami tidak bisa menahan karena ini berkaitan dengan kerugian materiil. Katanya dia mau ke PLN konfirmasi kerugiannya,” kata dia.
Fakih mengatakan, kondisi pengemudi sehat dan untuk mobil Ford sudah dibawa ke Unit Laka.
“Kami akan pendalaman pada saksi juga driver dan 3 orang temannya. Nanti secepatnya mungkin akan kami sampaikan,” kata dia.
Sementara itu, Mohammad Arif Khudlori Manager PLN Darmo Permai membenarkan kalau kecelakaan tersebut berdampak pada listrik padam. Lebih dari 1.000 pelanggan terdampak listrik padam, khususnya di sekitaran Jalan HR Muhammad dan Satoria Tower.
Ada dua tiang yang terdampak akibat kecelakaan tersebut. Saat ini, lanjut dia, perbaikan pada tiang yang patah itu sudah 25 persen dibantu UP3 Surabaya Selatan.
“Saya manager PLN Darmo Permai memohon maaf kepada pelanggan yang terdampak. Kejadian ini di luar kendali kami. Mohon bersabar dan kami akan kerjakan secepatnya,” kata dia.
“Secara teknis yang terdampak adalah tiang beton, yang mana disitu ada double circuit, yaitu jaringan udara dan jaringan pakai kabel (SKUTM). Satu keadannya patah yang ditabrak langsung, yang kedua karena dampak gardunya tiang yangg patah itu mengkibatkan tiang lainnya retak. Jadi dua-duanya harus diganti,” jelasnya.
Dari kejadian itu, kata Arif, PLN mengalami kerugian materiil sekitar Rp128 juta. Menurutnya, tiang listrik beton menjadi patah itu karena kecepatan mobil yang tinggi.
“Untuk kerugian itu nanti kita komunikasikan lebih lanjut. Untuk pihak pengemudi masih belum menemui saya. Ini masih fokus untuk pelanggan yang terdampak padam. Nanti kami sampaikan lagi perkembangannya,” kata dia. (ang)