Jumat, 22 November 2024

Menkes: Mutasi Virus Covid-19 dari London Tidak Terbukti Lebih Parah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan dalam konferensi pers di Istana, Selasa (29/12/2020). Foto: YouTube Setpres

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengatakan, banyak yang bertanya mengenai strain baru virus di London. Strain yang dinamai B117 atau N501Y ini adalah mutasi dari Virus Sars Cov2.

Menurut Budi, virus ini bermutasi di satu di antara komponen protein yang disebut spike protein yang merupakan komponen utama virus Covid-19.

“Mutasinya terjadi di salah satu komponen protein yang namanya spike protein yang memang merupakan salah satu komponen protein utama dari virus ini,” ujar Budi dalam konferensi pers di Istana, Selasa (29/12/2020).

Untuk membuat hal ini menjadi lebih sederhana di luar dari kerumitan saintifikasinya, Menkes menyampaikan bahwa hal ini sangat saintifik sehingga harus membahas dengan ahlinya, dan biarkan para ahlinya memahami hal ini.

“Kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri. Tetapi masukan yang saya terima dari para ahli yang mudah dicerna dan jadi pegangan,” jelasnya.

Menkes menegaskan kalau strain baru virus Covid-19 yang sudah bermutasi ini memang terbukti mudah menular. Tetapi, Virus mutasi ini tidak terbukti lebih parah atau fatal ke manusia. Dan yang jelas virus hasil mutasi ini juga mudah dideteksi.

“Yang pertama, virus ini memang terbukti mudah menular. Yang kedua, virus mutasi ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal ke manusia. Yang ketiga, virus ini sudah terbukti bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada. Jadi swab antigen atau PCR testing,” tegas Budi.

“Jadi tiga hal itu yang sudah kami peroleh dari para ahlinya. Saya berusaha menterjemahkannya dalam bahasa yang mudah lebih dipahami,” imbuhnya.

Budi menjelaskan, sampai sekarang belum diketahui apakah Virus Covid-19 hasil mutasi ini sudah ada di Indonesia. Kemenkes akan mengkoordinasikan dengan sekitar 11 laboratorium untuk meneliti strain mutasi virus ini. Runah sakit yang banyak rujukan pasien Covid-19 akan diminta mengirimkan sample (contoh) virus ke jaringan laboratorium-laboratorium ini.

“Kami juga akan bekerjasama dengan laboratorium internasional untuk mengetahui pola penyebarannya di dunia,” pungkas Menkes.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs