Komunitas memang selalu mempunyai kesan kegiatan bareng-bareng. Kalau ada komunitas sepeda, tentu kegiatannya selalu bersepeda bareng-bareng.
Tetapi Komunitas GONTOR (GOwes Nuju kanTOR) yang anggotanya lebih 200 orang di wilayah Jakarta dan sekitarnya ini mempunyai kegiatan tidak hanya bersepeda bareng-bareng ketika berangkat kerja, tetapi juga sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Kebersamaan dan menebar Ke’Bike’an (baca : Kebaikan) lebih menjadi tujuan utama dalam komunitas ini.
Hari raya Idul Adha ini, juga menjadi momentum bagi komunitas GONTOR untuk melakukan penyembelihan hewan kurban. Dan ini merupakan tahun kedua bagi komunitas GONTOR berkurban.
“Kali ini adalah Idul Adha kedua komunitas kami melakukan penyembelihan hewan kurban. Mungkin di tahun yang lalu kita belum bisa dikatakan sebagai hewan kurban karena dana yang digunakan untuk membeli hewan kurban adalah dana patungan,” ujar Adhi Prayogi Ketua GONTOR kepada suarasurabaya.net, Sabtu (1/8/2020).
Tetapi, kata Igoy panggilan akrab Yogi, tahun ini, mereka mempunyai mekanisme yang lebih tepat untuk berkurban setelah berdiskusi dengan beberapa ustadz.
“Tapi kalau tahun ini, Alhamdulillah, kita mempunyai suatu mekanisme, sehingga Insya Allah setelah diskusi dengan beberapa ustadz sudah bisa dikatakan sebagai hewan kurban,” tegasnya.
Caranya, kata Igoy, dari uang kas, hadiah-hadiah seperti frame sepeda yang dimiliki GONTOR dipakai untuk membeli hewan kurban. Frame sepeda tersebut dilelang di kalangan anggota komunitas GONTOR.
“Kemarin itu kita mengadakan lelang frame sepeda. Alhamdulillah, lelang frame itu sudah dimenangkan oleh salah satu anggota member kita, ditambah dengan uang sedekah yang biasa kita kumpulkan terkumpul sejumlah uang yang bisa digunakan untuk membeli kambing,” jelas Igoy.
Menurut dia, dari satu ekor kambing ini kemudian ditawarkan kepada teman-teman anggota komunitas siapa yang tahun ini kebetulan belum punya rezeki tapi ingin berkorban.
“ Tapi, Masya Allah memang mungkin teman-teman anggota GONTOR sepertinya saling mendahulukan orang lain, tidak ada yang mau tunjuk tangan. Sampai akhirnya ya bisa dibilang dikocok untuk mendapatkan nama. Alhamdulillah sudah keluar satu orang nama anggota dari member GONTOR dan di atas namakan dialah hewan kurban ini. Jadi, Insya Allah ini merupakan hewan kurban yang asalnya dari teman -teman komunitas tapi diatasnamakan kepada salah satu orang member anggota GONTOR,” jelas Igoy.
Sementara untuk dua ekor kambing lainnya, menurut Igoy, diserahkan kepada seorang ustadz di daerah Muara Angke, Jakarta untuk disembelih disana dan dibagi-bagikan untuk masyarakat kampung nelayan.
“Tahun ini kita berkurban di wilayah kampung nelayan di daerah Muara Angke. Kita bekerjasama dengan salah satu ustadz disana untuk melakukan penyembelihan, penyebaran daging hewan kurban itu kepada masyarakat kaum dhuafa yang ada disana. Karena disana setelah kita survei itu minus sekali,” jelasnya.
Igoy menjelaskan, komunitas GONTOR merupakan salah satu komunitas dari sekian banyak komunitas sepeda yang terus melakukan banyak kebaikan-kebaikan. Banyak juga komunitas yang lain yang juga melakukan hal yang sama.
Selain berkurban, komunitas GONTOR juga melakukan penggalangan dana untuk kegiatan kegiatan sosial lainnya, seperti membuat paket-paket sembako, mengadakan Jumat Barokah dengan memberikan sarapan-sarapan kepada kaum dhuafa, pemyapu jalanan, para pengemis dan peminta-minta dan lain sebagainya.
“Dengan demikian, kita merasakan kebaikan yang ada dalam diri kita masing-masing ada di dalam komunitas. Masing-masing itu bisa kita sebarkan kepada masyarakat, kepada orang-orang di sekeliling kita yang membutuhkan,” tegasnya.
“Teman teman Bikers, GONTOR adalah sedikit dari begitu banyak komunitas yang melakukan kebaikan ini. Mari kita terus sama-sama sebarkan kebaikan ini agar kebaikan yang kita lakukan ini bisa terus tersampaikan kepada mereka-mereka yang membutuhkan,” pungkas Igoy.(faz/tin/ipg)