Dalam siaran pers kementerian Rabu (25/3/2020), Menteri Agama berharap umat Hindu menggali makna terdalam Hari Suci Nyepi dan menjadikannya sumber inspirasi menata perbuatan, perkataan, dan pikiran menjadi Tri Kaya Parisudha atau tiga perbuatan yang suci dan bersih.
“Dengan menjadi suci dan bersih, semoga umat Hindu mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menghindari perbuatan adharma atau sifat kebatilan,” katanya dilansir Antara.
Menteri Agama menilai, ritual Catur Brata Penyepian yang terdiri atas Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan relevan dengan upaya merawat kemanusiaan pada masa penularan virus corona penyebab COVID-19.
“Mari jadikan Catur Brata Penyepian sebagai momentum memperkuat komitmen kita untuk peduli pada sesama demi merawat kemanusiaan,” katanya.
Fachrul menambahkan, semangat kemanusiaan dalam beragama sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Tanah Air.
Dia mengapresiasi langkah Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dalam penyesuaian pelaksanaan Tawur Kesanga guna mencegah penyebaran COVID-19.