Aktivitas Terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo, masih landai dan belum terlihat kembali normal seperti masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Senin (29/6/2020) memasuki minggu ke-3 setelah pembukaan kembali terminal.
Armada bus yang tersedia sejak dibukanya Terminal Purabaya pada Senin (8/6/2020) belum sebanyak saat sebelum terjadinya pandemi, meskipun sudah tersedia untuk jenis Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun untuk Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan berbagai pilihan kota tujuan.
Antrean calon penumpang juga tidak terlihat memenuhi jalur keberangkatan bus maupun di akses lorong menuju jalur keberangkatan bus di lantai dua Terminal Purabaya, seperti pada hari-hari biasa saat sebelum pandemi Covid-19.
“Sampai hari ini memang masih landai. Armada bus memang sejak awal pembukaan terminal setelah PSBB sampai hari ini sudah hadir di antrian jalur keberangkatan. Tapi memang jumlahnya masih belum sebanyak saat sebelum pandemi Covid-19 ini. Untuk jenis bus AKAP dan AKDP memang sudah ada, tapi belum maksimal,” terang Imam Hidayat Kepala Sub Unit (Kasubnit) Terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo.
Demikian juga dengan jumlah calon penumpang, ditambahkan Imam, jumlahnya masih belum normal, seperti pada hari-hari biasa sebelum pandemi Covid-19 terjadi. “Kalau sebelum pandemi, jumlah calon penumpang bisa mencapai ribuan. Sekarang ini belum sampai seribu setiap harinya. Masih belum normal memang, masih landai,” tambah Imam.
Terkait dengan protokol kesehatan yang juga menjadi bagian penting dan fokus perhatian utama bagi awak bus, armada bus dan calon penumpang, Imam menegaskan pihaknya tidak mau kecolongan dan bertindak gegabah dengan melonggarkan aturna atau protokol kesehatan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Kalau kami berikan kelonggaran buat awak bus misalnya, kedepan nanti awak bus lainnya akan meniru. Begitu juga dengan calon penumpang. Kami tetap patuhi protokol kesehatan. Ini kan juga untuk kepentingan bersama. Kalau satu orang diberi kelonggaran, bisa dipastikan lainnya akan mengikuti. Ini yang tidak kami harapkan,” tegas Imam.
Sementara itu, menurut Waji satu diantara awak bus tujuan Surabaya – Jogyakarta mengatakan bahwa aturan tentang protokol kesehatan memang ketat di Terminal Purabaya. Suatu ketika Waji mengaku lupa membawa masker dan face shield, oleh petugas Terminal Purabaya langsung diminta keluar dari terminal.
“Kalau dikeluarkan dari antrean itu, kita rugi. Soalnya jadwal kita ditempati bus lain. Karena itu, tidak ada alasan masker atau face shield ketinggalan. Tetap diminta keluar antrean. Sekarang kami sesama awak bus biasanya saling mengingatkan, supaya bisa tetap mengangkut penumpang,” pungkas Waji.
Pemeriksaan suhu tubuh pada calon penumpang selain dilakukan dengan menggunakan thermo scanner, sesekali juga dilakukan dengan thermo gun oleh petugas, setelah calon penumpang sebelumnya memasuki bilik penyemprotan disinfektan.(tok/ipg)