Sekitar dua ratusan orang dari Front Pembela Islam (FPI) dan kelompok lain yang akan menggelar Aksi 1812, membubarkan diri dari kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Sebetulnya, massa aksi berencana unjuk rasa menuntut pengusutan tuntas kasus penembakan enam orang Laskar FPI, dan transparansi Polri dalam proses hukum Muhammad Rizieq Shihab.
Tapi, karena sebagian besar peserta aksi tidak mau menjalani rapid test antigen di posko-posko pencegahan Covid-19 yang didirikan di sekitar lokasi aksi, aparat gabungan Polri dan TNI membubarkan kerumunan massa.
Sempat terjadi adu argumen antara massa dan aparat keamanan. Tapi, diskusi itu tidak berlangsung lama, karena aparat langsung mengambil sikap tegas, membubarkan kerumunan.
Dalam proses pembubaran paksa itu, massa tetap berupaya menyampaikan aspirasi dengan membentangkan spanduk dan poster bertuliskan tuntutan keadilan untuk enam orang Laskar FPI dan Habib Rizieq.
Bahkan, ada satu orang peserta aksi yang ditangkap aparat polisi karena melakukan provokasi berlebihan.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 14.45 WIB, massa aksi sudah tidak berkumpul di Jalan Medan Merdeka sekitaran Monas.
Arus lalu lintas di kawasan Monas juga sudah bisa dilewati kendaraan dengan normal, sesudah beberapa jam sebelumnya ditutup.
Sementara, aparat gabungan dari unsur Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja masih melakukan penjagaan di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta.(rid/iss)