Spesialis pencegahan infeksi, Eli Perencevich, MD, profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan, seseorang tidak membutuhkan masker dan tidak boleh menggunakannya.
“Rata-rata orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker dan mereka seharusnya tidak mengenakan masker, ” kata Dr. Perencevich.
“Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena masker tersebut lebih sering menyentuh wajah mereka,” lanjutnya.
Dr. Perencevich mengatakan virus corona ditularkan melalui tetesan atau cairan bukan udara. Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara acak sehingga masker dengan standar bedah sekalipun tidak dapat membantu seseorang terhindar dari virus corona.
Masker dirancang untuk menjaga agar tetesan, cairan atau udara tetap bisa masuk bukan untuk mencegah masuk.
Pemakaian masker diperuntukkan bagi orang yang sakit sehingga tidak menularkan pada orang lain.
“Jika Anda ingin mengenakan masker adalah ketika Anda sakit dan harus meninggalkan rumah. Jika Anda terserang flu atau mengira menderita corona, saat itulah kenakan masker untuk melindungi orang lain. Saat di rumah Anda merasa sedang sakit, Anda harus mengenakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda,” jelasnya, seperti dilaporkan Antara.
Menurut Dr. Perencevich, saat seseorang merawat pasien yang terkena corona, sebaiknya mengenakan masker ketika berada di dekat orang tersebut.
Yang harus digaris bawahi, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang cara yang benar untuk memakai dan membuang masker.(ant/iss/ipg)