Malam Lebaran, Sabtu (23/5/2020), ketika masjid-masjid mengumandangkan takbir menuju hari kemenangan Idulfitri 1441 Hijriah, Jawa Timur ketambahan 473 kasus baru Covid-19. Berdasarkan data di website infocovid19 milik Pemprov Jatim sampai Sabtu malam pukul 20.00 WIB, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bumi Majapahit sebanyak 3.568 kasus.
Sekadar diketahui, berdasarkan data resmi dari Pemprov Jatim, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Timur pada Jumat (22/5/2020) kemarin hanya sebanyak 3.095 kasus. Sementara berdasarkan data yang diumumkan oleh Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 dari Kemenkes, jumlah kasus pada Sabtu ini di Jatim mencapai 3.595.
Ada selisih mencapai 27 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai selisih data ini. Berdasarkan data yang ada, penambahan kasus di Jatim masih didominasi kasus terkonfirmasi dari Kota Surabaya. Pada Sabtu, ada 310 kasus baru Covid-19 di Kota Pahlawan.
Tidak hanya Surabaya, dua kabupaten yang turut melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua, yakni Sidoarjo dan Gresik juga mengalami penambahan kasus Covid-19. Ada 84 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Sidoarjo sehingga jumlahnya menjadi 497 kasus. Sedangkan di Gresik, ada tambahan 5 kasus sehingga jumlah total kasus Covid-19 menjadi 127 kasus. Ketiga kabupaten/kota di Surabaya Raya itu menduduki peringkat teratas dalam peta sebaran Covid-19 Jatim pada Sabtu. Pelaksanaan PSBB tahap kedua di tiga wilayah akan berakhir Senin (25/5/2020).
Sabtu sore tadi, berlangsung rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap kedua Surabaya Raya di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Dalam rapat itu, dibentuk Tim Task Force untuk menilai pelaksanaan PSBB. Hadir dalam rapat evaluasi tersebut tiga kepala daerah pelaksana PSBB tahap kedua. Baik Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, Nur Ahmad Syaifuddin Plt Bupati Sidoarjo, dan Sambari Halim Bupati Gresik.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, Pemprov menunggu rencana detail yang sedang disusun oleh Tim Task Force PSBB Surabaya Raya. Belum ada keputusan hasil evaluasi.
“Tim Task Force ini terdiri dari seluruh Forkopimda, juga dari Pemkot (Surabaya). Tentu saja hasil dari detail plan Tim Task Force yang memutuskan bagaimana proses perjalanan dan rencana ke depan,” ujarnya.
Khofifah tetap enggan memberikan bocoran hasil rapat evaluasi PSBB Surabaya Raya jilid kedua itu.
“Lebih baik kita menunggu detail plan dari Tim Task Force, ya,” katanya usai rapat di Grahadi.
Belum ada kabar terbaru tentang keputusan PSBB Surabaya Raya sampai Sabtu malam pukul 20.30 WIB. Pada Malam Lebaran ini Khofifah menggelar takbiran online dari Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Sekadar diketahui, selain ketiga daerah yang mengalami tambahan kasus Covid-19, ada sejumlah daerah lain di Jatim yang mengalami penambahan kasus meski tidak terlalu signifikan. Kabupaten Malang, misalnya, tambah satu kasus menjadi 59 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kota Malang tambah tiga kasus jadi 35 kasus, dan Kota Batu tambah satu kasus jadi 12 kasus. Ketiga daerah di Malang Raya itu saat ini juga menjalani masa PSBB tahap pertama. Melihat data tersebut, bisa dikatakan PSBB di Malang Raya mampu menekan angka penambahan kasus Covid-19 di tiga daerah.
Selain daerah pelaksana PSBB, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah dengan penambahan cukup banyak. Ada 17 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu sehingga totalnya jadi 74 kasus. Kabupaten Lamongan juga mengalami penambahan kasus. Dari sebelumnya 70 kasus pada Jumat menjadi 77 kasus pada Sabtu. Lalu Kabupaten Probolinggo tambah satu kasus dari 75 menjadi 76 kasus. Masih ada sejumlah daerah lain dengan penambahan kasus yang tidak terlalu signifikan, tidak seperti yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
Salah satu faktor penentu penambahan ini, seperti diklaim pemerintah kemarin, karena adanya testing (pengetesan) Covid-19 secara lebih masif di dua tiga daerah PSBB Surabaya Raya. (den/bas/iss)