Jumat, 22 November 2024

Madrasah Aliyah Serahkan 10 Ribu Masker, Ratusan APD dan HS ke Pemprov Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Madrasah Aliyah Double Track di Jatim menyerahkan 10 ribu masker, 405 liter hand sanitizer (HS), dan 250 alat pelindung diri (APD) yang mereka produksi ke Pemprov Jatim, Jumat (10/4/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Madrasah Aliyah Double Track di Jatim menyerahkan 10 ribu masker, 405 liter hand sanitizer (HS), dan 250 alat pelindung diri (APD) yang mereka produksi ke Pemprov Jatim, Jumat (10/4/2020).

Perlengkapan yang diproduksi siswa-siswi Madrasah Aliyah Double Track se-Jatim sesuai standar kesehatan itu bagian dari Gerakan Madrasah Peduli Covid-19 (Gempi) Kanwil Kemenag Jatim.

Perlengkapan yang dikemas dalam sejumlah kardus juga jerigen dan botol berbagai ukuran itu disumbangkan ke Pemprov Jatim agar didistribusi ke masyarakat dan pihak yang memerlukan.

Bantuan perlengkapan untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh masyarakat di Indonesia dan dunia ini adalah wujud kepedulian, kebersamaan, dan gotong royong untuk melawan Covid-19.

Ahmad Zayadi Kepala Kanwil Kemenag Jatim mengatakan, bantuan adalah bentuk dharma bakti Madrasah Aliyah kepada masyarakat Jatim. Gerakan peduli seperti ini dia harap terus berkembang.

“Kami ingin menunjukkan, madrasah tidak hanya bersih dan sehat, tapi juga sangat peduli dengan peristiwa apapun yang terjadi di tengah masyarakat. Mudah-mudahan inisiatif ini akan menjadi budaya,” katanya.

Mewakili Gempi Kanwil Kemenag Jatim, Ahmad menyerahkan bantuan perlengkapan ini kepada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat siang.

“Tentu kami berterimakasih. Ini bentuk kreativitas dan inovasi Madrasah Aliyah di Jawa Timur. Ini juga bentuk kegotongroyongan dan kepedulian semua elemen,” kata Khofifah Gubernur Jatim.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengatakan, bantuan perlengkapan dari Madrasah Aliyah Double Track itu bisa mendukung upaya pemerintah menangani penyebaran Covid-19.

Perlengkapan itu akan dibagikan bersama paket sembako untuk masyarakat kurang mampu. Masker yang bisa dicuci dan HS itu dimasukkan dalam dompet yang juga berisi suplemen seperti vitamin C.

“Kami sedang menyusun detail plan (rencana) pendistribusian pembagian sembako ini. Karena kemarin, Jatim dapat tambahan satu juta lebih keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Pemprov Jatim, kata dia, masih menyinkronkan data masyarakat yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima bantuan sosial, supaya sasarannya makin luas.

Sinkronisasi data itu bagian konsolidasi pemprov dengan pemerintah pusat dan pemkab/pemkot agar lebih solid. Dengan demikian pembagian tugas pemberian bantuan sembako ini lebih jelas.

“Bantalan sosial ini penting supaya jangan sampai ada masyarakat yang rentan miskin kemudian menjadi miskin, lalu yang hampir miskin menjadi miskin, serta yang miskin menjadi sangat miskin,” kata Khofifah.

Bantuan demi bantuan sejak munculnya kasus Covid-19 terus mengalir ke Pemprov Jatim. Ada dari pengusaha, kelompok umat beragama, tokoh masyarakat, juga lintas elemen masyarakat di Jatim.

Dari kelompok pengusaha hotel, misalnya, ada sebagian dari mereka yang menyiapkan hotelnya yang ada di Jawa Timur untuk menjadi rumah singgah dengan harga yang sangat terjangkau.

Kepada Kepala Kanwil Kemenag Jatim Khofifah berharap agar mengimbau umat berbagai agama di Jatim berdoa lebih istiqomah sehingga badai Covid-19 cepat berlalu. (den/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs