Prof. Moh. Nasih Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menjamin soal ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) aman meski jeda antar sesi cukup panjang pada tahun ini.
Ia mengatakan, pihaknya memiliki bank soal yang berisi ribuan kombinasi soal yang menjamin kecilnya kemungkinan kebocoran soal.
“Kami punya bank soal yang kemungkinannya untuk sama sangat-sangat kecil. Ada banyak kombinasi, terkait soal. Soal kita ribuan. Untuk bisa melayani peserta, saya pikir tidak ada masalah,” ujar Prof. Nasih yang juga rektor Unair itu.
Ia mengatakan, yang penting saat ini adalah memastikan jadwal untuk masing-masing peserta di batch 1 dan 2. Jika ini sudah diatasi, ia mengaku mudah untuk menjamin tidak ada kebocoran soal.
“Kami juga punya penjamin mutu untuk menjamin ini,” katanya.
Ia mengatakan, dari pengalaman tahun lalu, ada sejumlah peserta yang kedapatan membawa HP dan memotret soal tahun lalu. Tapi, ia menjamin soal tahun ini berbeda. Sehingga percuma berpatok pada soal di tahun lalu.
Untuk tahun ini, ia akan lebih ketat memastikan tidak ada peserta yang memfoto soal atau mencatat ulang soal yang ada.
“Kita akan sangat rigid dan ketat, agar tidak ada peserta yang mencatat, menulis ulang, dan lain-lain. Saya minta pengawas agar peserta kerjakan soal, bukan menyebarkannya,” katanya.
Sebagai informasi, akibat pandemi Covid-19, LTMPT membuat sejumlah kebijakan mengenai pelaksanaan UTBK.
Tahun ini ada pengurangan sesi, dari empat menjadi dua. Sesi satu dimulai pukul 09.00 sampai 11.15 WIB, sedangkan sesi dua pada pukul 14.00 sampai 16.15 WIB. Jeda antar sesi cukup panjang sekitar 2 jam 45 menit.
Tahun ini juga, peserta akan dibagi dalam dua batch akibat pengurangan jumlah sesi. Batch 1 untuk peserta yang awalnya mendapat jadwal di sesi 1 dan 2, sedangkan Batch 2 untuk peserta yang awalnya mendapat jadwal di sesi 2 dan 4. Batch 1 diadakan pada 5 -14 Juli 2020, sedangkan batch 2 pada 20-29 Juli 2020. Selain itu, LTMPT juga menyediakan batch cadangan pada 29 Juli – 2 Agustus 2020 mengantisipasi hal-hal tidak diharapkan, seperti bencana alam. (bas/iss/ipg)