Hari Raya Waisak 2564 BE, yang jatuh pada Kamis (7/5/2020) hari ini terasa sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi Covid-19, umat Buddha lebih memilih mengalihkan dana untuk perayaan Waisak dialihkan ke berbagai kegiatan bakti sosial.
Prof Philip Wijaya Pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) mengatakan, pihaknya memaklumi jika perayaan Waisak tahun ini tidak semeriah yang sudah-sudah.
“Kita mengalokasikan sebagian besar dana-dana untuk acara Waisak menjadi bentuk-bentuk bakti sosial. Itu lebih bermakna. Meski kesan meriahnya berkurang, kita lakukan dari rumah ke rumah-rumah, wihara-wihara,” kata Prof Philip kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (7/5/2020).
Tema yang diusung dalam Waisak tahun ini adalah ‘Dengan Kesadaran Dhamma Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial Demi Keutuhan Bangsa’. Menurut Philip, tema tersebut sudah mencangkup bagaimana umat Buddha bersikap di tengah wabah Covid-19.
Menurutnya, perenungan di Hari Raya Waisak tidak harus berbondong-bondong melakukan sesuatu yang mewah. Namun rasa saling tolong menolong dan kepedulian antar sesama jauh lebih bermakna.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, umat Buddha tahun ini melakukan ibadah di rumah masing-masing dan mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan physical distancing.
Selain itu, ia meminta umat Buddha untuk menjaga diri dan kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun rohani. Menurutnya, dengan begitu umat dapat menjaga keseimbangan lingkungan serta menjadi pribadi yang bersih dari dalam diri.
“Korelasinya tetap, tentunya kita mendukung ajakan pemerintah. Kita juga mengimbau seluruh umat Buddha, untuk mencapai kebersihan batin dan material. Sehingga bisa melakukan hal-hal yang lebih bagus,” ujarnya.
Selain itu, Philip juga meminta umat agar menghindari kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, serta mengajak mereka untuk tetap tenang dan tidak panik, meski kewaspadaan adalah hal utama.(tin/rst)