Capaian akreditasi A menjadi tantangan bagi perguruan tinggi, termasuk untuk Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berbenah serta meningkatkan kualitas layanan, mutu SDM dan kualitas pengajaran.
Satu diantaranya adalah melalui peningkatan pengelolaan jurnal terakreditasi. Saat ini Untag Surabaya telah memiliki sebanyak 28 jurnal yang berasal dari 6 fakultas yang terus berbenah dalam meningkatkan kualitas publikasi.
Eko April Ariyanto, S.Psi, M.Psi., Kepala Pusat Publikasi dan HKI LPPM Untag Surabaya, Senin (13/7/2020) menyebutkan, bahwa 9 di antara 28 jurnal dari 6 fakultas di Untag Surabaya tersebut telah terakreditasi secara nasional.
Kesembilan jurnal yang telah terakreditasi nasional Ristekdikti tersebut adalah Mimbar Keadilan (terakreditasi Sinta 3), Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune (terakreditasi Sinta 4), Jurnal Hukum Magnum Opus (terakreditasi Sinta 4), Persona: Jurnal Psikologi Indonesia (terakreditasi Sinta 2), Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan (terakreditasi Sinta 4), DIA: Jurnal Administrasi Publik (terakreditasi Sinta 3), DIH: Jurnal Ilmu Hukum (terakreditasi Sinta 3), Representamen (terakreditasi Sinta 5) dan Jurnal Penelitian Administrasi Publik (terakreditasi Sinta 5).
Menurut Ari sapaan Eko April Ariyanto bahwa publikasi jurnal merupakan hal yang penting, karena jurnal sekaligus juga menjadi wadah publikasi karya tulis dosen, dan sebuah gambaran tentang atmosfer akademis sebuah fakultas.
“Jurnal itu wadah publikasi karya tulis dosen. Jurnal terakreditasi menggambarkan bagaimana sejatinya atmosfer akademis di dalam fakultas dan kampus, sekaligus masyarakat luas menjadi tahu bagaimana sebenanrnya kualitas fakultas bisa jadi dari kualitas tulisan jurnal yang ada. Di Untag Surabaya sendiri setiap fakultas dan prodi wajib mempunyai minimal 1 jurnal,” terang Ari.
Fakultas Teknik, lanjut Ari mempunyai 7 jurnal dan menjadi yang terbanyak di Untag, disusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan 5 jurnal. Adapun 4 jurnal dimiliki oleh FISIP dan Fakultas Hukum, serta Fakultas Ilmu Budaya dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat masing-masing memiliki 4 jurnal.
Ari menambahkan saat ini pihaknya sedang berfokus pada pendampingan jurnal untuk diajukan akreditasi, dan mulai bulan Mei ada pendampingan untuk jurnal. “Mulai bulan Mei lalu kami melakukan pendampingan jurnal. Ada 10 jurnal yang diprioritaskan untuk akreditasi. 1 jurnal didampingi 2 orang,” kata Ari.
Hingga saat ini, tambah Ari, ada 5 jurnal yang telah siap 80% untuk diakreditasi, di antaranya adalah: JMM17: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen, Heuristic: Jurnal Teknik Industri, Anaphora: Journal of Language, Literary and Cultural Studies dan Jurnal Pengabdian Masyarakat LPPM.
“Tahun ini kami juga berfokus pada peningkatan SDM pengelolaan jurnal melalui pelatihan dan workshop, baru-baru ini kami mengadakan berbagai kegiatan termasuk seminar online webinar,” sambung Ari.
Ke depan, LPPM menargetkan jurnal Untag Surabaya dapat terakreditasi Directory of Open Access Journals (DOAJ). “Untuk terindeks DOAJ ini merupakan target realistik yang bisa dicapai. Harapannya juga tahun ini 80% jurnal Untag Surabaya bisa terakreditasi Sinta,” pungkas Ari.(tok/ipg)