Tetap membangkitkan dunia wisata di masa pandemi Covid-19, House of Sampoerna (HoS) terus aktif dalam menyediakan berbagai program yang berfokus pada sejarah, seni dan budaya.
Sebagai alternatif berwisata dari rumah, din masa pandemi ini, sederet kegiatan daring telah diselenggarakan HoS sejak pertengahan bulan Maret 2020 lalu. Detail informasi program yang diselengggarakan dapat diakses melalui website www.houseofsampoerna.museum.
Program-program daring itu diantaranya, Tur Virtual Surabaya Heritage Track (SHT) sebagai bentuk respon minat masyarakat terhadap tur virtual sebelumnya, SHT akan mengangkat tema berbeda, Surabaya Kota Pendidikan khusus untuk hari Sabtu dan tema Gerbang Keraton Surabaya di hari Minggu.
Tur Virtual SHT membahas bangunan-bangunan cagar budaya serta kawasan bersejarah yang untuk menunjukkan identitas Surabaya sebagai sentra pendidikan sejak masa prakolonial, serta tatanan kota yang diwarisi dari masa Keraton Surabaya melalui beragam media seperti fasilitas street view pada google map dari layar gawai.
Dijadwalkan, tema SHT baru ini dimulai Sabtu (18/7/2020) sampai dengan Minggu (16/8/2020) setiap pukul 10.00 dan pukul 13.00. Secara teknis peserta mendaftarkan diri melalui https://bit.ly/virtualturSHT, menunggu email konfirmasi berisi tautan akses, mengunduh dan install MS Teams, masuk ke meeting room 15 menit sebelum tur dimulai.
Tema Surabaya Kota Pendidikan, membahas Kota Surabaya di masa prakolonial, Surabaya menjadi tujuan untuk mengenyam pendidikan dengan sistem pembelajaran nyantrik di kawasan Ampel.
Institusi pendidikan di Surabaya makin beragam pada masa kolonial seiring dengan status Surabaya sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang membutuhkan banyak tenaga terdidik, sehingga didirikanlah berbagai macam sekolah mulai tingkat dasar, sekolah kejuruan, bahkan perguruan tinggi yang menariknya beberapa di antaranya masih aktif hingga kini.
Tema Gerbang Keraton Surabaya, membahas tata ruang kota Surabaya awalnya disusun menurut tata ruang keraton yang menggunakan paham kosmologi konsep budaya Jawa, dimana penataannya mengikuti suatu pola dasar yang memperhatikan empat arah mata angin dengan suatu anggapan bahwa kota merupakan suatu organisme hidup dan dianalogikan sebagai tubuh manusia berupa kepala, badan dan kaki.
Utara merupakan simbol dari kepala yang menunjukkan hal resmi dan kebesaran. Selatan menyimbolkan keluarga serta keturunan. Sisi Timur melambangkan hal keduniawian serta pekerjaan, sedangkan Barat merupakan perlambang kejiwaan dan rohaniah.
Kegiatan lain yang juga digelar selama Agustus, adalah Webinar Fotografi Kisah dari Rumah. Memaksimalkan potret objek sekitar dengan gawai atau kamera profesional secara daring bertajuk Kisah dari Rumah ini merupakan kerjasama Galeri Paviliun HoS dengan Mamuk Ismuntoro, pendiri komuitas Matanesia, pada Sabtu (15/8/2020).
Menampilkan Table Top Selendang Jawa Timur, sebagai wujud dukungan bagi peningkatan perekonomian UMKM Jawa Timur, Cendera.mata HoS memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk terbaik UMKM dengan berbelanja dari rumah.
Bekerjasama dengan Batik Banyu Urip, Chawaty Collection, Jiva Nusa, Sanggar Batik Batara dan Sigun Batik, Cendera.mata menghadirkan ragam Selendang Jawa Timur. Aneka corak yang khas dari masing-masing daerah, dapat dijadikan pilihan untuk menambah koleksi selendang cantik yang menunjang penampilan dalam setiap kesempatan.
Program Cendera.mata ini dapat diakses secara daring mulai Sabtu (1/8/2020) sampai dengan 31 Desember 2020 melalui website www.houseofsampoerna.museum untuk melihat contoh produk dan langsung melakukan pembelian dari rumah saja melalui kontak masing-masing UMKM yang tertera.
Ada juga program workshop Kreasi Unik, sebagai upaya membantu mengurangi permasalahan sampah plastik serta memberikan wawasan agar masyarakat lebih kreatif dan jeli dalam melihat sebuah peluang, Cendera.mata HoS bekerja sama dengan UMKM Bengkel Griya Daun mengadakan pelatihan kreasi unik dari kantong plastik serta diskusi secara daring, pada Sabtu (29/8/2020).(tok/tin)