Jumat, 22 November 2024

KKP : Virus Korona Sebabkan Suhu Tubuh Terus Tinggi, Pasti Terdeteksi Thermal Scanner

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Budi Hidayat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya usai mengikuti rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Jatim di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya pada Selasa (28/1/2020). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Budi Hidayat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya menegaskan, tubuh yang terserang virus korona pasti akan mengalami panas tinggi yang konstan, sehingga pasti terdeteksi Body Thermal Scanner di Bandara Juanda atau Pelabuhan Tanjung Perak.

“Kalau yang namanya virus itu tinggi terus. Paling turun sedikit (lalu langsung, red) naik lagi. (Jika sebelumnya rendah lalu tinggi, red) bukan karena virus,” ujarnya ditemui usai mengikuti rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Jatim di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya pada Selasa (28/1/2020).

Ia mengklaim, pemantauan penumpang melalui Body Thermal Scanner dan pandangan mata petugas (visual) sudah paling pas untuk memastikan tidak ada penumpang yang terjangkit virus korona bisa lolos.

“Body Thermal Scanner itu paling pas. sama visual. Kan ada petugas yang lihat satu-satu. Keadaan umumnya. Pucet, panas merah, lemes, itu kita lihat. Alat yang baru malah sudah 3 dimensi yang sudah bisa lihat orangnya. Kayak foto. Ada di Juanda dan Tanjung Perak,” jelasnya.

Ia juga memastikan, TKI asal Hongkong yang dirawat di RSUD Sidoarjo kemarin (27/1/2020) negatif virus korona, sebab tidak terdeteksi Thermal Scanner. Ia juga menegaskan, karena dia berasal dari Hong Kong, TKI tersebut tidak mendapat kartu kewaspadaan dari KKP.

“Kemarin itu asalnya bukan Tiongkok. Dari Hongkong. Beda. Kalau dari Tiongkok, kita kasih kartu kewaspadaan yang dia tulis nama dan alamat, dia bisa pantau diri sendiri, kalau dia demam, curiga, dia lapor ke petugas kesehatan. Petugas akan aware, kalau ini penyakit yang mengarah kesana. Itupun menjadi langkah kewaspadaan,” katanya.

Sebelumnya, dr. Atok Irawan Direktur RSUD Sidoarjo memastikan, dari hasil pemeriksaan awal, TKI asal Hongkong tersebut dinyatakan negatif virus korona. Saat ini, yang bersangkutan diperlakukan sebagai pasien infeksi pernafasan atas. Meski begitu, sesuai prosedur, pasien tetap akan dirawat di ruang isolasi selama 3×24 jam. (bas/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs