Jumat, 22 November 2024

Khofifah Minta Kuota Harian Produksi APD Antisipasi Puncak Covid-19 di Jatim

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat meninjau pembuatan APD di Probolinggo, Rabu (1/4/2020). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur terus menyisir industri tekstile dan juga sentra penghasil hazmat, masker dan juga sarana APD medis, untuk bisa mendapatkan kuota harian guna mencukupi kebutuhan APD di tengah wabah Covid-19. Ini dilakukan mengingat kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) semakin meningkat.

Ia menyebut pada masa puncak wabah Covid-19, kebutuhan APD di Jawa Timur minimum akan mencapai 3.350 buah per harinya. Satu pasien sehari butuh 23 APD. Jika diperkirakan puncaknya sampai 150 pasien maka per hari butuh 3.350 APD

Khofifah meninjau PT Putrateja Sempurna yang ada di Kota Probolinggo pada Rabu (1/4/2020). Pasalnya, industri tekstil dengan brand cukup terkenal ini mengonversi usaha tekstil fashionnya untuk memproduksi hazmat dan masker hingga tiga bulan mendatang.

Tak tanggung tanggung, kapasitas produksi hazmat industri ini mencapai 1 juta buah per bulan. Sehingga dalam tiga bulan mereka akan memproduksi 3 juta hazmat.

“Saat ini terkonfimasi bahwa APD menjadi kebutuhan di seluruh dunia. Alhamdulillah Pak Walikota Probolinggo menginformasikan ada pabrik yang memproduksi APD sampai satu juta buah per bulan, maka saya ingin datang ke sini untuk meminta kuota harian,” kata Khofifah. “Artinya kalau produksi perusahaan ini bisa digunakan untuk Jatim saya ingin minta kuota harian. Mengapa harian karena tempat yang lain juga membutuhkan segera untuk APD ini,” lanjutnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (2/4/2020).

“Karena kalau kita bicara kebutuhan, satu pasien Covid-19 itu kita membutuhkan 23 buah APD. Jadi kalau misalnya di RSUD Dr Soetomo, sekarang sedang merawat 11 orang pasien maka ya kebutuhan seharinya adalah 11 dikalikan 23 APD begitu juga rumah sakit lainnya,” tegas Khofifah.

Dengan hitungan tersebut maka menurut Khofifah kebutuhan hazmat dan APD di rumah sakit di Jatim pada puncaknya diperkirakan mencapai 3.350 buah dalam sehari. Sehingga dibutuhkan suplai dalam jumlah yang besar untuk menjamin ketersediaan APD sesuai kebutuhan.

Dalam kunjungan ini, Gubernur Khofifah memastikan bahwa APD dalam bentuk hazmat yang diproduksi perusahaan ini memenuhi standar WHO dan berkualitas premium.

Di sisi lain, dalam berupaya mencukupi kebutuhan APD di Jatim saat ini ada sebanyak 5 SMK di Jatim yang juga dengan sukarela memproduksi hazmat untuk APD para tenaga medis.

Seperti SMKN 2 Lamongan, SMKN 2 Kalitengah, SMKN Sarirejo, SMKN Sambeng, dan SMK NU 2 Kedungpring. Masing-masing sekolah yang memberikan sensitivitas membuat hamzat itu adalah para siswa jurusan tata busana.

Terkait permintaan Khofifah yang meminta kuota harian, Supriyono Owner PT Putrateja Sempurna HM mengaku siap memberikan kuota harian. Untuk jumlahnya akan langsung dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim sesuai dengan kebutuhan.

Lebih dari itu ia mengatakan bahan baku produksi hazmat di perusahaannya akan cukup hingga tiga bulan ke depan dengan kapasitas produksi satu juta hazmat per bulan.

“Kita ikuti apa yang menjadi arahan pemerintah untuk peduli corona dan membuat APD. Kita akan memproduksi hazmat 3 juta buah hingga tiga bulan ke depan. Kita juga membuat masker. Ini demi kepentingan nasional, yang produksi fashion kita sampingkan dulu,” ucap Supriyono.(tin/ipg)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs