Satgas Covid-19 Minta Daerah Zona Merah dan Oranye Tidak Membuka Sekolah
Selasa, 11 Agustus 2020 | 19:28 WIB
Para Kepala Daerah di Surabaya Raya berkumpul di Balai Kota Surabaya. Mereka mengikuti Ekspos Hasil Survey Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Jatim oleh para pakar dan akademisi.
Para pakar yang hadir di panggung diantaranya, Prof Hermawan Sulistyo peneliti LIPI, Nuzul Achjar PhD pakar Ekonomi UI, dr Windhu Purnomo pakar Epidemiologi, dan dr Ayodya Heristyorini dosen FK UPN Veteran Jakarta.
Dalam acara ini, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim juga hadir. Khofifah tampak duduk semeja dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang di tengah-tengahnya ada Irjen Pol Muhammad Fadil Imran Kapolda Jatim.
Dalam salah satu paparan, Dr Windhu Purnomo pakar Epidemiologi berkesempatan memaparkan beberapa evaluasi kondisi Covid-19 di Jatim. Kota Surabaya disebut sudah seminggu ini berada di zona oranye. Hal itu dari catatan peta epidemiologi tanggal 3 sampai 9 Agustus 2020 berdasarkan 15 kriteria Satgas Covid-19 Nasional.
Namun, Windhu mengingatkan kota Surabaya tetap perlu waspada karena daerah sekelilingnya masih merah.
“Kita beri selamat untuk Surabaya sudah turun dari merah ke oranye. Tapi tetap waspada karena daerah sekelilingnya masih ada yang merah,” katanya.
Sementara Prof Hermawan Sulistyo memaparkan survey responden tentang efektifitas Kampung Tangguh Semeru dalam menekan penyebaran Covid-19 di Jatim. Hadirnya gerakan Kampung Tangguh ini cukup signifikan menekan angka penyebaran Covid-19 dan menertibkan protokol kesehatan bagi masyarakat.
“Kampung Tangguh Semeru bisa dilanjutkan. Imbauan-imbauan protokol kesehatan makin digencarkan,” kata dia. (bid/lim)
NOW ON AIR SSFM 100
