Sabtu, 23 November 2024

Kerja Sama Pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW Ditandatangani

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Jusuf Kalla Mantan Wakil Presiden bersama Mohammad Abdul Karim Al Issa Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Riyadh, Sabtu (24/10/2020) malam. Foto: Antara

Jusuf Kalla Mantan Wakil Presiden bersama Mohammad Abdul Karim Al Issa Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Riyadh.

Penandatangan dilakukan, Sabtu (24/10/2020) malam, antara Komjen Pol (Purn) H Syafruddin Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam.

Kalla yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam itu mengutarakan kegembiraannya bahwa rencana untuk membangun Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia akan segera terealisir.

Menurut Jusuf Kalla, museum internasional ini merupakan harapan seluruh umat Islam di Indonesia.

“Umat Islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT,” kata Jusuf Kalla seperti yang dilansir Antara, Minggu (25/10/2020).

Jusuf Kalla juga menyampaikan bahwa Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia juga menampilkan secara khusus bagaimana sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa agama Islam ke Indonesia.

Selain itu, menampilkan sejarah datangnya para ulama dari Arab untuk mengajarkan agama Islam pada waktu itu, sehingga 90 persen penduduk Indonesia menjadi seorang Muslim.

Menurut Jusuf Kalla, Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga Muslim di negara-negara sekitar Indonesia yang akan datang melihat ke Indonesia. Museum akan menjadi ikon baru bagi Jakarta yang baru, seperti halnya bangunan-bangunan penanda kota-kota besar di dunia.

Usai acara penandatanganan, Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin yang juga merupakan Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, mengatakan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan museum merupakan momentum besar bagi rakyat Indonesia, khususnya umat Islam di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya.

Hal itu dikarenakan keberadaan museum yang pertama dibangun di luar wilayah Arab Saudi, sudah dinanti-nantikan keberadaannya.

Dalam acara yang penuh keakraban dan kehangatan tersebut, juga dihadiri juga oleh Anies Baswedan Gubernur DKI melalui fasilitas konferensi jarak jauh.

Museum Nabi Muhammad SAW akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram, dan augmented reality. Sehingga museum akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabi SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs