Jumat, 22 November 2024

Kemenparekraf Distribusikan 14 Ribu Paket Bantuan untuk Pekerja Parekraf di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pekerja pariwisata Jawa Timur, di GOR Kertajaya, Surabaya, Kamis (9/7/2020). Foto : Istimewa

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyalurkan bantuan Bahan Pokok Lauk Siap Saji (BaLaSa) bagi pekerja pariwisata di Jatim yang terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan tahap kedua ini digelar setelah sukses menyalurkan bantuan 30 ribu paket di tahap pertama, Mei lalu. Untuk kali ini, bantuan sebanyak 14.100 paket ini hasil kerja sama dengan Pemda dan Polri, didukung Komisi X DPR-RI.

Bantuan paket BaLaSa itu diserahkan secara simbolis oleh Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf kepada pekerja pariwisata Jawa Timur, di GOR Kertajaya, Surabaya, Kamis (9/7/2020).

Masruroh bilang, pariwisata adalah sektor yang paling pertama terdampak Covid-19, termasuk di Jatim. Covid-19 membuat banyak pekerja pariwisata di Jawa Timur terdampak secara ekonomi akibat dirumahkan dan lain-lain.

“Dengan bantuan ini kami berharap beban para pelaku pariwisata khususnya di Jawa Timur yang sangat terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 menjadi lebih ringan,” kata Masruroh dalam keterangan resmi, Jumat (10/7/2020).

Dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Kemenparekraf menyerahkan bantuan kepada pekerja pariwisata yang di-PHK maupun unpaid leave lebih dari tiga pekan. Polda Jatim turut mengawal pendistribusian bantuan.

Adapun setiap paket BaLaSa yang didistribusikan terdiri dari 5 kilogram Beras Premium; Gula pasir 1 kilogram; Kecap manis 520 mililiter; Minyak Goreng 2 liter; Tepung Terigu 1 kilogram; Sarden 425 gram; dan Abon 250 gram.

Berdasarkan data pemerintah provinsi, sampai 8 Juli 2020 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 14.941 orang, yang mana 5.779 pasien di antaranya sembuh, dan 1.139 pasien meninggal.

Tiga daerah dengan sebaran terbanyak masih didominasi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Sejalan dengan itu, porsi bantuan lebih besar akan disalurkan ke tiga daerah tersebut. Proporsi ini sudah dilakukan di tahap pertama bantuan.

Ketiga daerah di atas adalah basis sektor parekraf di Gerbangkertosusila. Adapun daerah basis lain di Jatim adalah Malang Raya. Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Bantuan proporsional juga disalurkan di daerah itu.

Selain Surabaya Raya dan Malang Raya, bantuan juga didistribusikan kepada pekerja parekraf di Jombang, Nganjuk, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tulungagung, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar, Jember, dan Lumajang.

Masruroh mengakui, saat ini memang sudah bergulir isu reaktifasi daya tarik wisata dengan beberapa kriteria dan ketentuan. Di antaranya aspek protokol kesehatan, kebersihan lingkungan, dan keamanan.

Namun, kata dia, untuk menentukan siap tidaknya sektor pariwisata dibuka di tengah masa tatanan kenormalan baru (new normal) perlu diperhatikan pula kurva rate of transmission suatu daerah agar tidak terjadi transmisi atau klaster baru.

“Tentunya kami berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga keadaan dapat kembali normal, khususnya industri pariwisata yang sangat terdampak pandemi ini,” kata Masruroh. (den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs