Kementerian Agama membatalkan rencana kegiatan peringatan Isra Mi’raj 1441 Hijriyah/ 2020 Masehi yang akan dilangsungkan di Aula HM Rasjidi Kemenag, Jakarta, 23 Maret.
“Mempertimbangkan kondisi terakhir di Jakarta dan dalam rangka ikut mencegah potensi penyebaran virus Corona penyebab COVID-19, kami memutuskan untuk membatalkan acara peringatan ini,” kata Kamaruddin Amin Dirjen Bimas Islam dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Dia mengatakan prosesi peringatan semula akan digelar sederhana hanya menghadirkan sekitar 20 orang tapi disiarkan langsung oleh RRI, TVRI, TV MUI dan live streaming.
Menurut dia, pembatalan dilakukan juga seiring adanya Seruan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka Mencegah Penyebaran Wabah Coronavirus Disease (COVID-19).
Kamaruddin mengatakan terdapat banyak cara memperingati Isra Mi’raj yang tidak harus dilakukan dalam bentuk seremonial. Terlebih, kondisi saat ini juga menuntut komitmen semua pihak untuk sedapat mungkin menghindari adanya kerumunan massa.
“Salah satu hikmah Isra Mi’raj adalah perintah shalat lima waktu. Dan hikmah dari ibadah shalat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Mari tingkatkan kualitas shalat kita agar berdampak pada kesalehan personal dan sosial,” katanya dilansir Antara.
Dia mengatakan bentuk praktik memperingati Isra Mi’raj itu seperti dengan peduli pada sesama sementara waktu menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa dan berpotensi menjadi media penyebaran COVID-19.
Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini mengangkat tema “Merajut Ukhuwah dan Kerukunan Umat”. Rencana awalnya, akan hadir sebagai penceramah Ketua Umum Mathla’ul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim. Pembacaan doa akan dipimpin oleh Habib Salim Salahuddin bin Salim bin Ahmad bin Jindan.
“Kami minta maaf atas pembatalan acara ini,” katanya.(ant/tin)