Kematian di Amerika Serikat akibat virus corona baru mencapai 25.300 pada Selasa (14/4/2020), atau dua kali lipat dalam satu minggu, menurut hitungan Reuters, ketika para pejabat memperdebatkan cara untuk membuka kembali kegiatan perekonomian tanpa memicu kembali wabah.
Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, melewati angka tertinggi untuk kedua kalinya pada Selasa dengan lebih dari 600.000 kasus yang dilaporkan, tiga kali lebih banyak dari negara lain.
Pada Senin (13/4/2020), Amerika Serikat melaporkan sekitar 1.500 kematian baru, jauh di bawah hitungan minggu lalu sekitar 2.000 kematian setiap 24 jam, menurut hitungan Reuters. Kematian di AS meningkat sekitar 1.700 pada Selasa dengan beberapa negara bagian belum melaporkan.
Sejauh minggu ini, kematian telah meningkat sekitar 7 persen per hari rata-rata dibandingkan dengan 14 persen minggu lalu dan 30 persen pada sejumlah hari di Maret, menurut hitungan Reuters yang dikutip Antara. Kasus minggu ini naik rata-rata 5 persen per hari dibandingkan dengan 7,8 persen minggu lalu dan 30 persen per hari pada Maret.
Bahkan ketika wabah terburuk tampaknya telah berlalu di Amerika Serikat, negara itu perlu pengujian yang lebih luas sebelum ekonomi dapat dibuka kembali, kata para pejabat kesehatan.
Pembatasan ketat tinggal di rumah pada 94 persen dari populasi untuk mengekang penyebaran penyakit telah merugikan perekonomian.
Penutupan itu membuat ekonomi AS mungkin kehilangan 25 miliar dolar AS per hari dalam bentuk produksi yang hilang, kata James Bullard Presiden Federal Reserve St. Louis. (ant/iss/ipg)