Setelah teken surat pengunduran diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Eri Cahyadi bakal calon wali kota Surabaya dari PDI Perjuangan mengemasi barang-barang di kantornya, Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Dia dilepas para pegawai Bappeko dengan haru.
“Waktu kami dengar nama bapak disebut dalam pengumuman rekomendasi. Kami terus terang kaget, bahagia, tapi juga sedih. Sedih karena berarti bapak harus meninggalkan kami,” kata salah seorang ASN Bappeko.
Eri Cahyadi mulai mengemasi barang-barangnya langsung setelah menghadiri konferensi pers pencalonan dirinya oleh PDI Perjuangan di Taman Harmoni Rabu kemarin. Dari tempat pembuangan akhir (TPA) yang disulap Wali Kota Surabaya jadi taman kota terbesar di Surabaya itu, Eri menuju Bappeko malam harinya. Dia mengemasi barang-barangnya berupa buku-buku dan dokumen.
“Saya harus komitmen karena sudah mundur dari ASN, maka secepatnya saya harus menanggalkan semua fasilitas negara yang saya pakai. Semakin cepat semakin baik karena saya tak ingin dianggap menggunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan politik,” kata Eri.
Birokrat yang menjadi pelopor sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Pemkot Surabaya dan direplikasi ke daerah-daerah lain tersebut lantas melanjutkan membereskan barang-barangnya Kamis (3/9/2020) paginya.
Mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) itu membereskan ruang kerjanya di lantai dua gedung Bappeko. Momen Eri beres-beres ruang kerja tak ayal membuat para pegawai Bappeko bersedih. Mereka harus ditinggal kepala badan yang sudah memimpin mereka selama dua tahun terakhir.
“Pak Eri ini selalu memotivasi pegawai untuk terus berkembang. Beliau juga mengelola pekerjaan-pekerjaan perencanaan dengan sangat modern. Dia selalu ingin agar semua program selalu ada impact-nya ke masyarakat kecil. Jangan cuma program kelihatan bagus, tapi wong cilik cuma jadi penonton,” kata salah seorang ASN.
Usai mengemasi barangnya, Eri berjalan membawa koper dan container box berisi buku-buku bacaannya. Beberapa di antaranya buku berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia tulisan Cindy Adams, Pengantar Analisis Kebijakan Publik tulisan William N. Dunn terbitan UGM, Indeks Drainase dan Banjir Perkotaan, dan Pembangunan Inklusif.
Saat melintasi lorong tengah ruang para pegawai, dia diantarkan dengan tepuk tangan oleh para pegawai. Beberapa dari mereka terlihat menitikkan air mata.
“Bismillah. Aku titip kantor yo, Rek! Tulung jogoen kantor ini dengan kinerja yang baik. Nek koen gak genah kerjone, seng soro warga-warga yang tidak mampu karena mereka adalah kelompok paling rentan,” katanya.
Sementara itu, Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya membenarkan kalau Eri Cahyadi sudah mengajukan surat mengundurkan diri ke BKD pada Rabu 2 September kemarin dan langsung diproses.
“Jadi memang terhitung kemarin tanggal 2 dari rekan-rekan BKD sudah menerima surat pengunduran diri dari pak Eri, langsung diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Febri juga menginformasikan kalau yang bakal menggantikan posisi Eri di Bappeko adalah Erna Purnawati Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.
“Bu Wali sudah menyampaikan, insyaallah Bu Erna ya,” katanya.(bid/lim)