Sabtu, 23 November 2024

Kasus Aktif dan Kematian Meningkat, Satgas Penanganan Covid-19 Beri Perhatian Serius Tiga Provinsi Ini

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menilai, secara umum perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di 10 provinsi prioritas sudah cukup baik.

Kesepuluh provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh dan Bali.

Tapi, Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Covid-19 mengatakan ada tiga provinsi yang perlu perhatian serius, yaitu Bali, Jawa Tengah dan Papua.

“Perkembangan penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik. Meski demikian, kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

Berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir, 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020, kasus aktif secara umum menurun. Tapi, di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan.

Kasus sembuh secara umum meningkat. Namun, pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan. Pada kematian cenderung stagnan, tapi Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.

Untuk Jawa Tengah, selama dua pekan terakhir (27 September – 11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen. Kesembuhannya menurun dari 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Kasus kematian menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.

“Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Walau pun angkanya kecil, kesembuhan harus selalu ditingkatkan,” tegasnya.

Lalu, di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7 persen menjadi 43,3 persen. Kesembuhan 62,8 persen menurun menjadi 55,21 persen.

Persentase kematian fluktuatif, pada 27 September 1,34 persen naik pada 4 Oktober 1,52 persen, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44 persen.

Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang.

“Selain itu, banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh,” jelasnya.

Di Bali, persentase kematiannya meningkat dalam dua pekan terakhir. Pada 27 September persentasenya 2,97 persen, meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11 persen dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.

Kesembuhan meningkat dari 81,90 persen pada 27 Septmeber, menjadi 83,46 persen pada 4 Oktober dan 85,90 persen pada 11 Oktober. Kasus aktif menurun dari 15,13 persen pada 27 September menjadi 11,03 persen pada 11 Oktober.

“Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan, ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau rumah sakit darurat dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga Bali jika ada gejala Covid-19 segera melaporkan agar dapat ditangani sedini mungkin,” pesannya.

Secara umum, perkembangan penanganan pada 10 provinsi, persentasenya jumlah kasus aktif nasional menurun.

Tetapi, dia mengakui ada kecenderungan peningkatan. Dokter Wiku menyebut pada 27 September 2020 persentase kasus aktif terhadap kasus nasional menyumbangkan 67,62 persen.

Kemudian pada 4 Oktober 2020 persentase menurun menjadi 66,38 persen, kemudian pada 11 Oktober 2020 menurun menjadi 65,64 persen.

“Ini adalah kabar baik dan perlu terus ditekan agar kontribusi dari 10 provinsi prioritas terus ditekan,” kata Wiku.

Pada kasus sembuh, terjadi peningkatan baik secara nasional maupun pada 10 provinsi prioritas. Namun, persentase kontribusi kesembuhan terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan.

Pada 27 September 2020 kontribusinya mencapai 79,35 persen, lalu menurun pada 4 Oktober 2020 menjadi 77,64 persen dan pada 11 Oktober menjadi 76,81 persen.

Sedangkan kasus meninggal juga masih terjadi penambahan baik secara nasional mau pun 10 provinsi prioritas.

Tapi, secara persentase terhadap kasus nasional, cenderung menurun. Per 27 September 2020 kontribusinya 80,18 persen, lalu 4 Oktober 2020 menurun menjadi 79,18 persen dan pada 11 Oktober 2020 terus menurun menjadi 78,71 persen.

“Ini adalah perkembangan yang baik, menandakan bahwa kontribusi kematian dari 10 provinsi prioritas, menurun terhadap angka kematian nasional setiap minggunya. Perkembangan positif yang dicapai Minggu ini agar terus dipertahankan agar tidak ada kematian baru setiap minggunya,” lanjut Wiku.

Selain itu, data Kementerian Kesehatan terkini menyebut, secara nasional kasus aktif ada 63.231 kasus atau 18,1 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia 22 persen.

Jumlah kasus sembuh kumulatif 273.661 atau 78,4 persen di atas angka kasus sembuh rata-rata dunia 75,1 persen. Pada kasus meninggal 12.268 atau 3,5 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia 2,82 persen. Penambahan kasus terkonfirmasi positif hari ini ada 4.411 kasus.(rid/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs