Sabtu, 23 November 2024

Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah daripada Rata-rata Dunia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi

Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, Indonesia sebetulnya sudah mampu mengendalikan kasus positif secara nasional.

Data per tanggal 30 November 2020, tren kasus aktif di Indonesia sempat menurun.

Sayangnya, kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan pada pekan kedua November 2020. Walau begitu, Dokter Wiku menyebut angka kasus aktif di Indonesia masih di bawah rata-rata dunia.

“Saat ini angka kasus aktif di Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia dengan selisih sebesar 15,27 persen. Selain melihat masalah Covid-19 dari tingkat nasional, kita harus melihat secara lebih luas, dan komprehensif yaitu dengan melihat kondisi terkini di negara-negara lainnya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Kasus aktif Covid-19 di Tanah Air di kisaran 13,25 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan beberapa negara di Eropa seperti Belgia (90,64 persen) dan Perancis (90,36 persen).

Dua negara itu, persentase kasus aktifnya sudah melebihi 90 persen.

Bahkan, kalau dibandingkan dengan Amerika Serikat yang punya kesamaan karakteristik dengan Indonesia, sekarang ada di kisaran 39,06 persen.

Artinya, kasus aktif di Amerika Serikat lebih banyak tiga kali lipat dari angka kasus aktif di Indonesia.

Kemudian, kalau dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Timur yang tengah mengalami tren kenaikan kasus, Indonesia masih lebih rendah. Korea Selatan (17,60 persen), Jepang (14,44 persen) dan Hongkong (13,65 persen).

Menurut Wiku, hal itu menjadi bukti kalau negara-negara tersebut masuk dalam gelombang kedua (second wave) pandemi, yang banyak terjadi di Eropa dan sebagian Asia.

Perbandingan data itu, kata Wiku harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat, bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Juru Bicara Satgas Penangganan Covid-19 megimbau masyarakat tidak lengah. Karena, penyakit itu tidak pandang umur, latar belakang, status sosial atau jabatan seseorang.

“Dari data nasional dan dunia, bisa kita ambil pelajaran bahwa pandemi Covid-19 masih ada, dan ada di mana-mana. Tidak kenal umur, tidak kenal orang, cepat atau lambat, jika seseorang lengah maka akan menjadi penderita selanjutnya,” tandasnya. (rid/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs