“Supaya ada kesetaraan antara ‘polki’ (polisi laki-laki) dengan polwan. Kalau dia (polwan) bagus, punya potensi, kemampuan, kenapa tidak? Semua punya kesempatan yang sama untuk menduduki posisi, jabatan tertentu, minimal sampai kapolda,” kata Jenderal Idham Azis seperti dilansir dari Antara, Minggu (8/3/2020)
Pihaknya berencana menunjuk polwan berprestasi untuk menempati jabatan strategis di Polri dalam satu hingga tiga bulan mendatang.
“Nanti ada Dirlantas dari polwan, Dirpam Obvit dari polwan, Kepala Polres (akan) kami tambah. Kalau nanti ada polwan yang bagus yang memang bisa jadi kasatwil, kenapa tidak?” katanya.
Meski demikian, untuk menentukan sosok-sosok polwan yang akan menempati pos-pos strategis di Polri diputuskan oleh rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
Idham menyebut kebijakan promosi jabatan bagi polwan ini sebenarnya pernah dilakukan di era Kapolri sebelumnya. Namun, kini digaungkan kembali.
Sejumlah polwan yang pernah menempati jabatan strategis di Polri di antaranya Brigjen (Purn) Rumiah Kartoredjo sebagai Kapolda Banten, Brigjen (Purn) Jeanne Mandagi sebagai Kadivhumas Polri dan Irjen (Purn) Basaria Panjaitan sebagai Sahli Sospol Kapolri.(ant/iss)