Febriadhitya Prajatara Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya menegaskan, mulai Senin 8 Juni hari ini hingga 14 hari ke depan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya yang berada di bagian gedung Siola di-lockdown. Langkah ini diambil karena ada dua staff pegawai yang terindikasi terkait Covid-19.
“Jadi ada staff Disbudpar yang waktu rapid test itu non reaktif, setelah satu minggu setelah itu dia mengalami sakit flu biasa, batuk terus kemudian demam. Terus dia itu ada inisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit, setelah di test lab terus difoto semuanya itu ada gejala-gejala, hari ini baru dites labnya jadi belum diketahui positif atau negatif karena mengarah ke seperti itu,” ujar Febri di Balai Kota Surabaya, Senin (8/6/2020).
Keputusan lockdown ini juga karena ada kemungkinan seorang staff lagi yang keluarganya yang meninggal karena Covid-19. Sehingga, seluruh staff diperiksa sekarang ini.
“Jadi keluarga di Disbudpar meninggal karena Covid-19, sehingga diputuskan untuk lockdown jadi semua staffnya ini diperiksa,” katanya.
Menurut Febri, kemarin sudah dilakukan rapid test terhadap staff dan memang ada sekitar 16 yang reaktif.
“Ini sekarang masih nunggu juga hasilnya untuk swab selanjutnya. Pelayanan dialihkan ke online semua sampai 14 hari,” katanya.
Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu juga ada kasus serupa di Dispendukcapil yang kantornya juga berada di Siola. Dispendukcapil juga di-lockdown 14 hari sampai benar-benar tidak ada penularan. (bid/ang/ipg)