Kandungan Gizi Makanan dari Dapur Umum Dipastikan Tercukupi

Kandungan gizi dari setiap bungkus makanan yang diproduksi di dapur umum dipastikan tercukupi. Setiap hari, ada tim pemantau kandungan gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim yang datang mengecek.

Setidaknya, ini terlihat di dapur umum yang ada di kawasan lapangan tenis Kodam V Brawijaya, Surabaya pada Selasa (5/5/2020). Saat suarasurabaya.net meninjau lokasi, Avida Tim Pemantau Gizi Dapur Umum dari Dinkes Jatim sedang memantau proses pembuatan nasi bungkus di lokasi.

Ia terlihat mewawancarai seorang juru masak untuk mengetahui makanan apa saja yang akan disajikan dalam satu porsi makan untuk berbuka puasa sore nanti.

“Ini tadi, menu bukanya nasi putih, pecel lele, telur dadar, lalapan, timun, sama sambel terasi. Ini sudah memenuhi (gizinya). Cuman kurang buah. Gak ada,” kata Avida pada suarasurabaya.net.

Ia mengatakan, dalam satu porsi makanan, dibutuhkan 500-700 kalori. Setiap proses masak baik untuk sahur atau berbuka, akan ada tim pemantau gizi untuk memastikan kecukupan kalori ini.

“Supaya memastikan kita memberikan bantuan ke masyarakat berupa nasi itu gak sembarangan. Tapi juga bergizi. Sekarang kan musimnya corona. Dimana ini kan bisa dicegah dengan imunitas yang baik, salah satunya dari makanan yang bergizi. Harapannya masyarakat yang terdampak PSBB, bisa mendapat makanan yang bergizi,” jelasnya.

Terpisah, Kolonel Zeni Bima Aslog Kodam V Brawijaya mengatakan, makanan yang dibuat di dapur umum Kodam V Brawijaya dipastikan terpenuhi kebutuhan gizinya.

“Kita masak sesuai dengan kalori, kita cek. Kalori kita 500 ke atas lah. Menu berbeda-beda tiap hari. Kadang ayam, ikan, telur,” tegasnya.

Sebagai informasi, dapur umum di Kodam V Brawijaya memproduksi sedikitnya 2.000 bungkus nasi masing-masing untuk kebutuhan sahur dan berbuka. Sedangkan untuk seluruh daerah yang mengikuti PSBB, yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, ada 5 dapur umum yang mampu memproduksi sedikitnya 8.175 nasi bungkus setiap sahur dam berbuka puasa. (bas/ang/ipg)