Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak kepada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Anak dibawah umur dan usia remaja dituntut untuk bisa adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan 3M, yakni Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan pakai sabun.
Seto Mulyadi Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengatakan, mengenalkan kebiasaan baru 3M pada anak-anak harus tanpa pemaksaan. Hal ini dimaksudkan agar anak bisa menumbuhkan kesadarannya sendiri mengenai bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan 3M.
“Artinya dikaitkan dengan bagaimana menyadarkan bahaya Covid ini, jadi menjelaskan kepada mereka tergantung pada situasi dan sesuai anak. Misal balita mungkin bisa dengan dongeng, lagu-lagu, nyanyi,” kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto saat acara diskusi virtual di Graha BNPB, Jakarta pada Minggu (4/10/2020) kemarin seperti yang dikutip dari Antara.
Karena situasi itu pula, ia meminta kepada orang tua agar lebih tenang, sabar, gembira dan kreatif. Dengan begitu, orang tua bisa memposisikan diri sebagai sahabat anak, dan anak bisa menerapkan segala ragam dengan baik termasuk 3M.
Sebelumnya, Widodo Muktiyo Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo berharap protokol kesehatan 3M tersebut menjadi budaya baru dalam kehidupan di masyarakat.
“Kita harus konsisten untuk tidak berkumpul maupun berkerumun. Masyarakat juga harus selalu memakai masker, mencuci tangan, serta patuh menjaga jarak sebagai gaya hidup baru,” ujar Widodo.(ant/tin)