Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur yang diperbarui per Senin (20/4/2020) telah mencapai 3.622 orang. Angka ini naik dari awal April 2020 yang sebelumnya berada di angka 3.280 orang.
Berdasarkan data yang diterima suarasurabaya.net dari Dinas Kesehatan Jatim pada Rabu (22/4/2020), jumlah kasus ini tersebar merata di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Penderita DBD terbanyak yaitu Kabupaten Malang dengan 785 orang. Berikutnya disusul Jember dengan 300 kasus dan Trenggalek 262 kasus.
Sedangkan, paling sedikit yaitu Kota Pasuruan dengan 2 kasus, lalu Kota Mojokerto 6 kasus, dan Nganjuk 12 kasus.
Sedangkan, jumlah kematian per 20 April sejak Januari 2020 mencapai 29 orang, naik tiga angka dari awal April 2020 sebanyak 26 orang. Dengan daerah terbanyak yaitu Kabupaten Malang sebanyak 4 kematian, kemudian Ngawi, dan Trenggalek masing-masing 3 pasien meninggal dunia.
Hingga saat ini, DBD di Jatim belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, jumlah kasusnya tidak melebih jumlah kasus dan kematian pada 2019, sebanyak 18.393 kasus dan jumlah meninggal sebanyak 185 orang.
Herlin Ferliana Kadinkes Jatim dalam keterangan tertulis menjelaskan, beberapa upaya sudah dilakukan diantaranya penggiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus dengan melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah, satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di semua wilayah di setiap kabupaten dan kota.
“Juga penatalaksanaan dan pemantauan kasus DBD di fasilitas layanan kesehatan. Pemantauan kasus DBD di Kabupaten/Kota, kesiapan petugas, sarana dan prasarana logistik DBD di Kabupaten/Kota,” katanya.
Ia mengimbau, agar masyarakat terus meningkatkan pola perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Ia juga mengingatkan, apabila ada masyarakat dengan gejala demam 3 hari, pusing, timbul ruam merah, mual dan nyeri otot serta persendian agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. (bas/tin)