Joko Widodo Presiden meminta masyarakat Indonesia bekerja, belajar, dan beribadah di rumah menyusul masifnya penyebaran virus corona (COVID-19).
“Dengan kondisi ini saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong. Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah COVID-19 ini tertangani dengan maksimal,” kata Presiden Joko Widodo di Istana kepresidenan Bogor seperti dilansir Antara pada Minggu (15/3/2020).
Hingga saat ini sudah ada 117 orang dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia. Mereka tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia saya harap tenang, tidak panik, tetap produktif agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita stop,” ungkap Presiden.
Menurut Presiden, pemerintah sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menggunakan protokol WHO serta berkonsultasi ahli kesehatan untuk menangani COVID-19.
“Pemerintah telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Gugus tugas ini diketuai kepala BNPB Doni Munardo. Gugus tugas ini efektif mensinergikan kekuatan kita aparatur sipil negara, TNI, Polri dan melibatkan dukungan swasta, lembaga sosial dan perguran tinggi,” katanya.
“Sebagai negara besar dan kepulauan, tingkat penyebaran COVID-19 ini derajatnya bervariasi antara yang satu dengan yang lain. Saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota memantau seluruh daerah dan berkonsultasi dengan pakar untuk menanggulangi situasi yang ada dan berkonsultasi BNPB untuk penetapan siaga darurat atau tanggap darurat non-alam,” lanjut Presiden.
Beradasarkan status kedaruratan tersebut jajaran TNI akan terus melakukan langkah-langkah utk mengatasi penyebaran COVID-19.
“Juga membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa bekerja dari rumah dengan cara ‘online’ dengan mengutamakan pelayanan prima dari masyarakat, menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orangnya” tambah Presiden.
Presiden juga meminta adanya meningkatkan pelayanan pengetesan COVID-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta dan lembaga riset serta pendidikan tinggi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.(ant/bas)