Jumat, 22 November 2024

Jokowi Dorong Penerapan Inovasi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Garam Rakyat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memimpin rapat kabinet, Senin (5/10/2020), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, siang hari ini, Senin (5/10/2020), memimpin rapat terbatas membahas Percepatan Penyerapan Garam Rakyat, di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pengantarnya, Presiden menyoroti dua permasalahan utama terkait penyerapan garam rakyat. Pertama, masih rendahnya kualitas garam rakyat sehingga tidak memenuhi standar untuk kebutuhan industri.

“Ini harus dicarikan jalan keluarnya. Kita tahu masalahnya, tapi enggak pernah dicarikan jalan keluarnya. Kemudian, data per 22 September data yang saya terima, masih 738 ribu ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri kita. Ini agar dipikirkan solusinya, sehingga garamnya rakyat bisa terbeli,” kata Presiden.

Masalah kedua, masih rendahnya produksi garam nasional. Menurut Presiden, masalah tersebut sudah berlangsung lama tanpa ada penyelesaian. Sebagai contoh, kebutuhan garam nasional di tahun 2020 sebanyak 4 juta ton per tahun, sedangkan produksi garam nasional baru mencapai 2 juta ton.

“Akibatnya, alokasi garam untuk kebutuhan industri masih tinggi, yaitu 2,9 juta ton. Saya kira ini langkah-langkah perbaikan harus kita kerjakan, mulai pembenahan besar-besaran pada supply chain mulai hulu sampai hilir,” imbuhnya.

Untuk itu, Presiden meminta agar jajarannya memperhatikan ketersediaan lahan produksi, lalu meminta integrasi dan ekstensifikasi lahan garam rakyat di 10 provinsi dipercepat.

Selain itu, Presiden juga mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas garam rakyat.

“Artinya, penggunaan inovasi teknologi produksi terutama washing plant harus betul-betul kita kerjakan sehingga pascaproduksi itu betul-betul bisa memberikan ketersediaan terutama dalam gudang penyimpanan. Sekali lagi, persiapan pengembangan hilirisasi industri garam harus betul-betul dikerjakan dengan kemudian mengembangkan industri turunannya,” pungkasnya. (rid/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs