Jusuf Kalla Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) menekankan agar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya melakukan koordinasi dalam penanganan kasus Covid-19 di Jatim yang masih terus naik.
Menurut JK tanpa koordinasi sulit bisa menurunkan kasus. Karena tidak tahu siapa yang mencegah, bertanggungjawab ke warga, dan siapa yang mengobati.
“Karena itu kita harus bersama-sama mencegah (kenaikan) itu. Saya percaya Gubernur bekerja luar biasa, Wali Kota bekerja keras. Tapi perlu sistematik, terkoordinasi,” kata Jusuf Kalla di sela berkunjung ke di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Jusuf Kalla memperingatkan kalau kasus Covid-19 di Jatim berpotensi melampaui DKI Jakarta kalau tidak ditangani dengan kerja ekstra.
Berdasarkan data Gugus Tugas Jatim total terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 8.290 kasus. Dari jumlah itu separuh kasus di Surabaya dengan 4.181 positif. Sedangkan berdasarkan data Gugus Tugas Pusat, DKI Jakarta sebanyak 9.222 kasus.
“Tiap hari ada perbedaan 150 (kasus) rata-rata, lebih tinggi Jawa Timur,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan, apabila tren penambahan kasus tersebut terus berlangsung dalam satu pekan ke depan, mantan Wakil Presiden (Wapres) ini memprediksi Jatim akan mengungguli DKI Jakarta di posisi terbanyak dalam kasus positif Covid-19. Sebab, JK di hari hari ini, kasus Covid-19 di Jakarta mulai melandai.
“Dalam waktu seminggu kalau itu berlangsung terus, Jawa Timur bisa lebih tinggi daripada Jakarta. Jakarta mulai cenderung stabil turun, ini (Jatim) naik,” kata dia. (bid/tin/ipg)