Jumat, 22 November 2024

Jepang Akan Perlonggar Pembatasan Masuk Orang Asing di Tengah Pandemi

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Perekonomian Jepang sangat terpukul oleh wabah virus corona dan pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang penyebarannya, membuat banyak distrik di Tokyo jauh lebih lengang dari biasanya. Foto : Antara/Reuters

Jepang berencana memperlonggar pembatasan masuk warga negara asing dengan visa penduduk mulai bulan depan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut dilakukan setelah adanya protes atas kesulitan ekonomi yang ditimbulkan oleh tindakan pembatasan masuk itu.

Pemegang visa termasuk penduduk tetap dan siswa pertukaran diizinkan masuk kembali ke Jepang dengan syarat mereka menjalani tes virus corona dan karantina selama 14 hari.

Kebijakan yang sama yang sekarang berlaku untuk warga negara Jepang yang memasuki kembali negara itu, seperti dikutip Antara dari NHK pada hari Jumat (21/8/2020).

Asosiasi Kedokteran Jepang memperingatkan pihak berwenang mengenai pembukaan kembali perjalanan domestik di negara itu, khususnya dalam masa liburan Obon (liburan tradisi, 13-16 Agustus 2020), mengingat kasus Covid-19 yang kembali tinggi.

Toshio Nakagawa, ketua asosiasi, meminta pemerintah regional mengambil sikap independen dan memutuskan sendiri apakah wilayah mereka memerlukan pembatasan perjalanan untuk menahan laju penyebaran infeksi virus corona.

“Perintah (terkait aturan perjalanan domestik) mestinya tidak dikeluarkan secara seragam oleh pemerintah nasional, melainkan diatur di tingkat prefektur dengan sejumlah pihak berwenang untuk mengendalikan situasi di wilayahnya,” kata Nakagawa pada Rabu (19/8/2020).

Selain hal itu, Nakagawa juga menyerukan pemerintah menyediakan fasilitas pengujian deteksi virus yang lebih meluas serta mendorong masyarakat untuk menahan diri selama masa liburan ini.

Beberapa pekan terakhir, Jepang kembali mencatatkan lonjakan kasus Covid-19, yang bukan hanya terjadi di Ibu Kota Tokyo, namun juga sejumlah kota lain. Jumlah kasus secara akumulatif sejauh ini hampir 40.000 kasus.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs