Jelang PSBB, Terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo memperketat protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menghadirkan thermo scanner.
Perangkat thermo scanner lengkap dengan layar monitor pemantau dihadirkan di terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo, Sabtu (25/4/2020) menjelang pelaksanaan PSBB sekaligus memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ditempatkan di bagian lobby utama terminal Purabaya, perangkat thermo scanner mewajibkan calon penumpang atau warga masyarakat melalui lobby dan berdiri sejenak dihadapan layar monitor untuk mengetahui suhu tubuh.
Secara otomatis alat itu memunculkan cropping wajah serta suhu tubuh dan langsung tampil di layar monitor. Petugas, diantaranya tim dari Dishub dan Polisi serta TNI, ditambah Satpol PP serta Linmas mengarahkan masyarakat atau calon penumpang untuk berada didepan layar monitor tersebut.
“Saat ini baru satu perangkat thermo scanner yang kami pasang. Rencananya akan ada dua perangkat yang kami pasang. Hal ini mengantisipasi calon penumpang yang datang untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh,” terang Imam Hidayat Kepala Sub Unit (Kasubnit) terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo.
Sebelumnya, terminal Purabaya sudah memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun pada setiap calon penumpang atau warga masyarakat yang datang ke terminal Purabaya
“Termasuk dengan penambahan bilik penyemprotan disinfektan. Kali ini kami tambah dengan pemasangan thermo scanner. Kalau memang ada yang suhu tubuhnya melebihi ketentuan, kami catat identitasnya, dan kami serahkan pada tim kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan,” tegas Imam.
Menjelang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), lanjut Imam, aktivitas terminal Purabaya masih seperti hari-hari sebelumnya. “Penumpang memang semakin menurun jumlahnya. Kalau operasional terminal masih seperti biasa,” tambah Imam.
Mudjoko satu diantara awak armada bus jurusan Malang mengatakan sejak sekitar tiga minggu kemarin, penumpang jumlahnya terus merosot.
“Termasuk kalau pas Sabtu dan Minggu, sepppiiiiiiii. Padahal biasanya kalau hari biasa sepi, Sabtu dan Minggu agak ramai. Semenjak ada corona itu lho, penumapnga makin ke sini tambah sueeepppiiii. Padahal jurusan Malang biasanya paling ramai. Sekarang sueeeepppiiiiii,” pungkas Mudjoko, Sabtu (25/4/2020).(tok/iss)