Jumat, 22 November 2024

Jatim Jadi Percontohan Penanganan Covid-19 oleh Presiden, Khofifah: Ini Kado HUT ke-75

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim. Foto: Istimewa

Bertepatan dengan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Timur Senin(13/10/2020), Joko Widodo Presiden memuji penanganan Covid-19 di Jatim dan menurutnya layak menjadi percontohan bagi provinsi lain di Indonesia.

Presiden menyebut ada dua provinsi yang dia nilai berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Yakni Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saya mencatat dari angka-angka yang ada,” kata Jokowi.

“Saya kira,” lanjutnya, “ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi yang lain.”

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, Senin (12/10/2020) ini kondisi Covid-19 di Jatim memang makin melandai. Makin terkendali. Beberapa waktu lalu dinyatakan, zona merah di jatim sudah tidak ada.

“Ini jadi tantangan baru bagi kita semua. Harus makin waspada, harus makin hati-hati, meskipun yang terbaru positivity rate kita 10 persen, di bawah nasional yang 14,4 persen. BOR kita 42 persen. WHO menstandarkan 60 persen,” ujarnya.

Apresiasi dari presiden, kata Khofifah, adalah apresiasi untuk semua pihak di Jatim yang telah bersinergi. Termasuk DPRD Jatim yang telah berinisiatif mengubah Perda 1/2019 menjadi Perda 2/2020 tentang Trantibum.

“Kami sampaikan terima kasih presiden sudah memberi apresiasi kepada Pemprov Jatim. Ini menjadi tantangan baru bagi Pemprov untuk menjaga keberhasilan ini. Kami akan berusaha Melandaikan, menekan sekecil-kecilnya kasus baru. Menekan angka kematian. Meningkatkan angka kesembuhan,” katanya.

“Kalau ada dari luar provinsi jatim ingin mengetahui apa saja yang kami lakukan, saya rasa anytime kami akan dengan sukacita menerima kehadiran mereka. Ini menjadi hadiah bagi masyarakat Jatim yang sedang HUT ke-75,” katanya.

Data Satgas Covif-19 Pusat, tidak ada lagi zona merah di Jatim. Begitu pun dengan perkembangan kasus aktif di Jatim yang terus menurun sampai hari ini tersisa 3.040 kasus aktif atau setara dengan 6.43 persen.

Prosentase ini jauh dibawah prosentase kasus aktif Nasional 19,68 persen. Selain itu, kata Khofifah, persentase kesembuhan Jatim tertinggi di Jawa mencapai 86,28 persen. Persentase kematiannya juga melandai dua bulan terakhir di kisaran 7.29 persen.

Adapun operasi Yustisi yang dilakukan di Jatim merupakan jumlah Operasi dengan partisipasi TNI dan Polri tertinggi di Indonesia. Per hari ini, telah ada 1.637.998 warga Jatim yang ditindak karena pelanggaran protokol kesehatan.

Teguran disampaikan kepada 1.344.172 orang, Kerja Sosial 216.602 orang, denda administratif kepada 39.145 orang, sita KTP 38.079, hukuman kurungan sebanyak 4 orang dan penutupan tempat usaha sebanyak 71 lokasi.

Upaya ini dinilai efektif mengingat berdasarkan survey BPS, >50 persen masyarakat menyampaikan bahwa alasan tidak patuh protokol kesehatan adalah karena tidak adanya sanksi.

Meski demikian, Khofifah menegaskan bahwa di beberapa daerah di Jatim pendekatan sanksi diikuti pendekatan reward bagi mereka yang patuh bermasker.

Orang nomor satu di Jatim ini berpesan bahwa untuk dapat memenangkan peperangan melawan Covid-19 perlu komitmen tinggi dan kebersamaan semua pihak. Dia kembali mengajak semua pihak disiplin prokes. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs