Sabtu, 23 November 2024

Jangan Paranoid, Demam dan Batuk Bisa Jadi Bukan Karena SARS-CoV-2

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Sejumlah ahli Patologi Klinik di Jawa Timur melakukan kajian terhadap wabah penyakit akibat virus SARS-CoV-2 yang disebut COVID-19 atau akrab disebut virus corona. Gejala penyakit ini mirip dengan yang diakibatkan virus lainnya.

Prof dr Aryati MS Ahli Patologi Klinik Jatim mengatakan, ahli patologi klinik melihat bahwa virus corona sebenarnya menampilkan gejala yang mirip dengan virus lain.

“Seperti demam, itu semua orang bisa demam dan penyebabnya macam-macam. Batuk juga penyebabnya macam-macam. Jadi jangan buru-buru paranoid. Begitu batuk sudah langsung takut Corona,” katanya kepada Radio Suara Surabaya.

Dia menyarankan, orang yang mengalami gejala seperti batuk, demam, flu, maupun sesak napas, tidak perlu panik berlebihan dan ujug-ujug minta dites COVID-19. Dia sarankan, lebih baik periksa dulu ke dokter.

“Sebaiknya periksa yang sederhana dulu. Ke dokter, menjelaskan sudah berapa lama demam dan batuknya. Periksa sederhana seperti cek darah lengkap. Kita bisa lihat HB-nya, sel darah putih (leukosit)-nya,” ujarnya.

“Kalau kena virus, biasanya leukosit agak rendah. Lalu nanti akan ada hasil bagaimana trombositnya, gitu. Karena kadang-kadang gejalanya itu mirip-mirip demam berdarah. Seperti yang terjadi di Singapura itu,” tambahnya.

Dokter yang memeriksa yang akan menentukan. Terutama bila ada hasil pemeriksaan lainnya. Misalnya, dari hasil wawancara singkat, ternyata pasien ada riwayat pernah datang ke negara terjangkit.

“Nanti dokter yang menentukan, tindakan apa yang harus dilakukan. Karena ada pembagian orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), ada orang dengan risiko rendah atau risiko tinggi,” kata dia.

Masing-masing kriteria akan ada langkah yang akan diambil. Apakah langsung diputuskan harus dilakukan swab atau pengambilan spesimen dahak dari tenggorokan dan mulut, atau hanya cukup diisolasi saja.

“Tapi, kami di patologi klinik, yang sekarang sedang marak adalah pemeriksaan yang paling bisa dipercaya untuk menentukan corona atau bukan, pemeriksanya namanya PCR. Ini menentukan DNA dari virus corona tadi. Molekuler namanya,” ujarnya. (den/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs