Penurunan kegiatan perdagangan barang dan jasa serta pengurangan kegiatan warga di luar rumah membuat jumlah kendaraan bermotor yang melaju di jalanan menyusut sehingga indeks standard pencemar udara (ISPU) pun menurun.
Alat pengukur kualitas udara yang dipasang di kawasan perempatan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya menunjukkan ISPU berada di angka 48 atau dalam kategori baik.
Eko mengatakan bahwa sebelum pemerintah mengalihkan sebagian kegiatan belajar dan bekerja ke rumah, ISPU Kota Surabaya biasanya rata-rata berada di angka 57 atau berada di level sedang.
Seiring dengan penerapan kebijakan belajar dan bekerja di rumah untuk mengendalikan penularan virus, menurut dia, ISPU Kota Surabaya menurun hingga di bawah angka 50.
“Udaranya dari pagi sampai sore lebih segar, bebas dari asap kendaraan. Apalagi kalau hujan, lebih sejuk lagi udaranya,” kata Agus Supriyanto, seorang warga Surabaya.
Agus berharap wabah segera berakhir dan kesadaran warga untuk ikut mengurangi polusi udara semakin meningkat agar kualitas udara Kota Surabaya tetap baik.(ant/tin)