Sabtu, 23 November 2024

Indonesia Jadi Negara Pertama di Luar Arab yang Bangun Museum Rasulullah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Peletakan batu pertama pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Ancol Jakarta, Rabu (26/2/2020). Foto: Kemenag

Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia. Bahkan, bangunan tersebut merupakan satu-satunya Museum Rasulullah yang dibangun di luar Saudi Arabia. Proses dimulainya pembangunan museum diresmikan oleh sejumlah tokoh.

Tampak naik ke atas panggung untuk meresmikan, Jusuf Kalla Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wapres Kabinet Kerja, Fachrul Razi Menag, Erick Thohir Menteri BUMN, Syafrudin Wakil Ketua DMI, Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa Wasekjen Liga Dunia Islam, Sofyan Djalil Menteri ATR, dan Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta.

Mewakili pemerintah, Fachrul Razi Menag menyampaikan rasa syukur dan bangga bahwa Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi terbesar di dunia.

Pembangunan museum ini mendapat dukungan dari Yayasan Wakaf Assallam yang bermarkas di Jeddah, serta Liga Muslim Dunia yang berkantor pusat di Mekkah, Arab Saudi.

Selain di Indonesia, museum serupa juga sudah ada di dua kota di Arab Saudi yang diberi nama Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan Museum Shirah Nabawiyah di Madinah.

“Terima kasih atas karunia besar ini kepada Indonesia, mendirikan museum ini. Mudah-mudahan yang kita dapatkan dapat dirawat dengan baik dan bermanfaat untuk nusa dan bangsa,” ucap Menag di Ancol Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Menag berharap museun ini bisa menjadi ruang belajar bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali para pemimpinnya. Sehingga, semua bisa lebih memahami teladan kehidupan dan kepemimpinan Rasulullah.

“Kita bisa lihat Rasul pada saat beliau memimpin di Madinah, memimpin rakyat berbagai suku dan agama dan itu bisa dicontoh untuk pemimpin-pemimpin Indonesia yang bermacam suku bangsa dan bahasa. Kita bisa belajar banyak dari museum itu,” kata Menag dikutip dari laman Kemenag.

Manfaat lain dari Museum Rasulullah ini juga disampaikan Yusuf Kalla yang juga inisiator pembangunan museum. Menurutnya, museum ini berguna untuk menggambarkan kemajuan.

“Kita tidak hanya menggambarkan masa lalu tapi Islam masa depan. Apa kemajuan dan bagaimana mengembalikan kehebatan Islam pada masa lalu,” ujarnya.

“Perkiraan kita, pengunjung museum pertahunnya mencapai lima juta. Maka akan menambah pengetahuan masyarakat dan kesadaran terhadap sejarah Rasulullah SAW,” ungkapnya.

Museum ini dibangun di atas lahan seluas 6 hektare (ha) di Pantai Timur Ancol. Museum akan dibangun dua lantai dengan total luas bangunan mencapai 10.000 meter persegi.

Selain ruang pameran benda bersejarah Nabi serta peradaban Islam, dibangun juga auditorium, masjid, dan lapangan luas untuk kegiatan agama serta manasik haji.

Museum antara lain akan diisi hadis-hadis yang menceritakan kisah dan perjalanan hidup Nabi, sehingga masyarakat bisa mempelajari dan meneladaninya. Selain itu, ada juga  kisah sejarah perkembangan Islam, seperti Isra Mi’raj, hijrah Nabi, hingga maket kota Makkah dan Madinah di zaman Rasulullah hingga sekarang.

Keberadaan museum ini diharapkan menjadi destinasi wisata religi baru di Indonesia.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs