Jumat, 22 November 2024

IKA Stikosa AWS Bersama GUSDURian Peduli Salurkan Paket Sembako

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tim IKA Stikosa AWS bersama dengan GUSDURian Peduli menyalurkan bantuan 150 paket sembako bagi warga di Kota Surabaya. Foto : Istimewa

IKA Stikosa AWS bersama dengan GUSDURian Peduli menyalurkan bantuan 150 paket sembako bagi warga di wilayah Surabaya di Nginden, Semampir AWS, Panjang Jiwo dan Jagir.

M Zurqoni Ketua IKA Stikosa AWS mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan karena masih adanya warga kurang mampu di wilayah Surabaya yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Padahal dampak sosial ekonomi dari pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) kian dirasakan banyak masyarakat kalangan menengah ke bawah.

“Sejak awal pandemi Covid 19 ini, kami mengamati memang banyak warga yang mengalami kesulitan ekonomi. Ada yang pekerja harian dengan penghasilan tidak tetap yang sekarang tidak bekerja, ada buruh yang juga korban PHK, sampai warga miskin yang memang tidak mampu lagi membeli sembako,” katanya melalui edaran pers, Sabtu (9/5/2020).

Untuk bisa membantu warga yang membutuhkan dan terdampak pandemi ini, pihaknya dibantu GUSDURian Peduli. “Sembako sebanyak 150 paket ini kami salurkan dari GUSDURian Peduli yang didukung Young Buddhist Association atau Pemuda Buddha Jawa Timur dan Komunitas Tergar Indonesia,” jelasnya.

Untuk proses penyaluran sembako yang dikemas kotak karton itu melibatkan pula Takmir Masjid A Aziz yang berada di komplek kampus Stikosa AWS. “Data penerima bantuan dan teknis penyaluran sudah kami tentukan agar berjalan lancar. Alhamdulillah respon masyarakat juga cukup bagus,” ujarnya.

Yuska Harimurti Koordinator Posko GUSDURian Peduli Surabaya, menjelaskan, bahwa kondisi pendemi Covid 19 tak jelas kapan akan berakhir. “Maka kita tak akan cukup hanya mengandalkan pemerintah untuk mengatasi dampak yang ditimbulkannya. Siapapun yang mampu harus bisa membantu,” kata Yuska.

Menurutnya, masa darurat pandemi ini tidak hanya mewaspadai virus dari aspek kesehatan saja tapi juga dampak sosial ekonomi pada masyarakat yang terdampak. “Kita perlu kuat bersatu sebagai warga bangsa, bahu membahu, tolong menolong dan saling jaga di antara kita. Wajib sosial distancing memang penting tapi jangan lupakan semangat social solidarity,” ungkapnya.

Dukungan luar biasa kepada GUSDURian Peduli juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia selalu punya kearifan untuk bersolidaritas, memperkuat diri secara swadaya, dan mampu untuk saling jaga.

“Alhamdulillah untuk bantuan paket sembako kali ini kami dibantu kawan-kawan dari IKA Stikosa AWS. Ini menjadi energi baru buat kami karena sudah sebulan lebih kami harus berjuang menyalurkan bantuan untuk masyarakat di Jawa Timur,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Tim Kerja Nasional GUSDURian Peduli, Alissa Wahid mengatakan, sumbangan dari para donatur besar atau pun kecil dikumpulkan dan telah menolong 10 ribu KK atau lebih dari 40 ribu jiwa. “Ini menjadi bukti bahwa watak penuh kasih sayang, tolong menolong, dan bergotongroyong masyarakat Indonesia masih tetap hidup,” jelasnya.

“Semoga kita bisa melewati masa sulit ini dengan semangat keindonesiaan. Gus Dur telah meneladankan, sekarang saatnya kita melanjutkan,” pungkasnya.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs