Tandai peringatan Hari Pahlawan di masa pandemi Covid-19 ini, Untag Surabaya gelar seminar nasional dan call for paper bertema: Sinergi Perguruan Tinggi dalam Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Mewujudkan Desa Mandiri Berdasarkan pada Potensi Lokal dan Semangat Kegotong-royongan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.
Kegiatan yang terlaksana melalui daring ini diinisiasi oleh Konsorsium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) seluruh Indonesia yang terdiri dari Untag Surabaya, Untag Banyuwangi, Untag Semarang, Untag Jakarta, Untag Cirebon dan Untag Samarinda. Konsorsium Untag Indonesia sebelumnya telah dideklarasikan di kampus Merah Putih Untag Surabaya sejak tanggal 1 Agustus 2018 yang lalu.
Sasaran kegiatan seminar nasional ini adalah seluruh civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), mulai dari dosen sampai dengan para mahasiswa d jenjang S1, S2, sampai dengan S3.
Dr. Tri Pramesti, M.S., Ketua Pelaksana Seminar Nasional, mengatakan bahwa kegiatan seminar nasional ini merupakan kali kedua yang diadakan sebagai implementasi kerjasama Konsorsium Untag Indonesia yang terlaksana sejak 2 tahun lalu.
“Kerjasama ini berisi pengabdian masyarakat dan penelitian bersama, namun kali ini lebih fokus kegiatan Seminar Bersama dengan Untag Surabaya sebagai penyelenggara,” terang Tri Pramesti. Sementara itu, mitra Untag lainnya menjadi co-host juga mengirimkan reviewer dalam kegiatan call for paper.
Pemilihan tema berdasarkan fokus prioritas riset nasional dan ditentukan oleh Direktorat Riset dan DRPM. Oleh sebab itu, dalam Seminar Nasional ini mengundang narasumber yang ahli dibidangnya, yakni Drs. Samsul Widodo, MA (Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Transmigrasi) dengan materi: Membangun Desa untuk Kemajuan Bangsa; Dra. Dede Mia Yusanti, M.L.S., Direktur Paten, CTLST & Rahasia Dagang Ditjen Kekayaan Intelektual, Kemenkumham RI dengan topik: Pemanfaatan Produk Paten Perguruan Tinggi untuk Daya Saing Industri; dan Dr. Muhammad Dimyati, Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, dengan topik: Kebijakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.
Kegiatan dibuka keynote speaker, J. Subekti, SH., MM., pengurus Yayasan 17 Agustus 1945 Surabaya dengan topik: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat berbasis Wawasan Kebangsaan.
Sesi call for paper yang dikuti oleh 252 peserta dengan 95 paper yang tersebar dari berbagai provinsi, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur hingga NTT. “Dengan rincian 65 penelitian dan 30 pengabdian masyarakat,” kata Tri yangjuga Dosen Fakultas Ilmu Budaya itu.
Peserta dibagi dalam breakroom berbeda dengan 7 room bidang penelitian dan 3 room bidang pengabdian masyarakat. Seluruh peserta melakukan parallel session melalui daring dengan maksimum waktu 10 menit penyampaian makalah. Selain itu, sambung Tri, tujuan kegiatan ini diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi paling tidak menghasilkan paten atau HAKI,” pungkas Tri. Kedepan, Tri menuturkan Konsorsium Untag Indonesia akan mengadakan kegiatan penelitian dan pengabdian bersama.(tok/ipg)