Jumat, 22 November 2024

Gugus Tugas Kenalkan Kombinasi Obat dan Metode Stem Cell untuk Mengatasi Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dokter Purwati Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR memberikan keterangan terkait hasil penelitian penggunaan kombinasi obat-obatan dan metode pengobatan stem cell untuk Covid-19, Jumat (12/6/2020), di Graha BNPB, Jakarta Timur. Foto: Farid suarasurabaya.net

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mengenalkan lima kombinasi obat dan metode pengobatan Stem Cell/Sel Punca, yang akan diterapkan untuk mengatasi wabah Covid-19.

Kombinasi obat dan metode pengobatan stem cell, merupakan hasil penelitian dan pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair), bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pengumuman disampaikan siang hari ini, Jumat (12/6/2020), di Graha BNPB, Jakarta Timur.

Dokter Purwati Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair menjelaskan, lima macam kombinasi obat itu adalah Lopinavir/Ritonavir dengan Azithromycine, Lopinavir/Ritonavir dengan Doxycycline, dan Lopinavir/Ritonavir dengan Chlarithromycine.

Kemudian, kombinasi antara Hydroxycloroquin dengan Azithromycine, dan Hydroxycloroquin dengan Doxycycline.

Menurut Dokter Purwati, penggunaan kombinasi obat-obatan yang sudah beredar di pasaran itu dipilih karena sudah menjalani berbagai macam pengujian, dan sudah punya izin edar.

Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan keamanan efek samping obat kepada tubuh pasien.

“Lima macam kombinasi obat itu punya potensi dan efektivitas cukup bagus, serta punya dosis lebih rendah daripada obat tunggal sehingga mengurangi efek toksik terhadap sel. Berdasarkan pengujian selama 24 jam, penggunaan kombinasi obat-obatan itu bisa menyembuhkan pasien positif Covid-19. Sehingga, diharapkan obat-obatan itu bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk metode pengobatan stem cell, Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR menemukan dua jenis untuk penanganan Covid-19.

Yang pertama, Natural Killer Cell untuk pencegahan, yang dikembangbiakkan dari darah selama 1-2 minggu.

Kemudian yang kedua, Stem Cell Hematopoietic yang dikembangbiakkan dari darah selama 3-5 hari, untuk pengobatan orang yang sudah positif Covid-19.

Sesudah menjalani uji tantang terhadap virus Covid-19 yang ada di Indonesia, Dokter Purwati menyatakan Natural Killer Cell bisa membuat virus inaktivasi. Sehingga bisa untuk pencegahan sekitar 3-4 bulan.

Sedangkan penggunaan Stem Cell Hematopoietic, dalam 24 jam Virus Corona jenis baru tidak terdeteksi lagi di tubuh pasien.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs