Jumat, 22 November 2024

Gisel, Singa Putih yang Lahir di Tengah Pandemi Covid-19

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Gisel anakan Singa Putih koleksi satwa Taman Safari Prigen (TSP) lahir di tengah pandemi Covid-19. Foto: Humas TSP

Di tengah masa pandemi Covid-19, Taman Safari Prigen (TSP) buktikan suksesanya dalam program breeding atau pengembangbiakan satwa dengan berhasil dilahirkannya Gisel anak Singa Putih.

Taman Safari Prigen (TSP) berhasil membuktikan suksesnya program breeding atau pengembangbiakan satwa di lingkungannya dengan dilahirkannya anakan Singa Putih yang diberi nama Gisel.

Saat ini, Gisel telah berusia 2 bulan, dan disampaikan Diaz Yonadie General Manager Taman Safari Prigen bahwa kelahiran Gisel normal pada 8 April 2020 lalu dengan berat badan sekurangnya 1,5 Kg. Gisel lahir dari indukan betina bernama Ghost dan pejantan bernama Kaka.

Proses kelahiran Gisel ketika itu, ditangani secara langsung oleh tim dokter yang dipimpin langsung drh Hanifa Agus Setyawan dan didampingi Ponasri, yang kesehariannya adalah bertugas sebagai keeper (perawat satwa).

“Selama sekitar 2 bulan pada proses pemantauan setelah dilahirkan, kondisi bayi Singa Putih ini dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya. Gisel terpantau menyusu setiap 2 jam sekali dan beraktifitas normal. Penanganan dan perawatan induk betina pasca melahirkan, diberikan suplemen penambah volume ASI,” terang drh.Hanifa.

Dan setelah berusia 3 bulan, Gisel dijadwalkan akan divaksinasi dan kemudian dilepaskan pada lingkungan barunya atau exhibit berkumpul bersama kelompoknya sambil terus dipantau perkembangnnya dan aktivitasnya.

“Setelah vaksinasi saat berusia 3 bulan, Gisel si bayi Singa Putih ini akan kita lepas ke exhibit untuk berkumpul bersama kelompoknya,” tambah drh. Ivan Chandra Kurator Taman Safari Prigen.

Sampai saat ini, Gisel masih dalam perawatan induknya, Ghost. Tentu dengan dibantu oleh keeper, paramedis dan dokter hewan, kondisi Gisel yang menyusu langsung ke induknya hingga nanti berusia sekitar satu tahun juga akan terus dimonitor.

Sementara itu, ditambahkan Eko Windarto Manager Edukasi TSP, bahwa Gisel yang berjenis kelamin betina ini bisa dikatakan dewasa saat memasuki umur 3 tahun sampai dengan 4 tahun, dan masa kebuntingan Singa betina diperkirakan kurang lebih 105 hari sampai dengan 115 hari atau sekitar 3,5 bulan.

“Singa itu satwa nocturnal atau aktif di malam hari dan hidupnya berkelompok. Dalam sekawanan Singa terdapat satu pemimpin yaitu Singa yang berjenis kelamin jantan. Dan mereka ini memiliki daerah teritorial tersendiri,” ujar Eko Windarto.

Singa Putih, lanjut Eko merupakan satwa anti mainstream. Ini dikarenakan warna rambutnya yang berbeda. emiliki habitat asli di Timbavati, Afrika Selatan, dan Singa Putih bukanlah satwa albino atau satwa yang memiliki kekurangan zat warna kulit.

Singa Putih justru merupakan hasil mutasi langka yang terjadi pada Singa Kruger (Panthera leo krugeri). Mereka banyak ditemui di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang di beberapa negara di dunia.

Meskipun dalam kondisi penutupan sementara untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, Taman Safari Prigen (TSP) tetap memelihara satwa baik dari segi pemberian pakan, perawatan hingga pengobatan terutama untuk satwa-satwa yang sedang mengandung dan melahirkan.

Sebaga satu diantara lembaga yang fokus pada konservasi, kelahiran satwa merupakan h satu diantara indikator keberhasilan dalam menyelamatkan dan mencegah satwa-satwa yang terancam punah.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs